Nasional

Mahfud MD Sindir Menpora Imam Nahrawi?

Pesisirnews.com Pesisirnews.com
Mahfud MD Sindir Menpora Imam Nahrawi?

JAKARTA -PESISIRNEWS.Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menyindir adanya pejabat negara yang masih saja terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mahfud tidak menyebut nama pejabat itu. Namun, saat ini, paling heboh adalah kasus sejumlah pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang terkena OTT KPK pada Selasa (18/12/2018) malam di Kantor Kemenpora RI.

Penggeledahan dilakukan di lantai tiga Gedung Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan Kesehatan Olahraga Nasional (PP ITKON).

KPK menangkap Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Mulyana, beserta empat bawahannya. KPK bahkan menggeledah ruangan Menpora Imam Nahrawi dan membawa sejumlah dokumen proposal. Pengajuan proposal, kata KPK, biasanya melalui meja Menpora.

Karena itu sejumlah tokoh yang konsen di bidang pemberantasan korupsi pun membahas kasus ini. Salah satunya Mahfud MD dan Said Didu. Melalui cuitan di akun Twitternya, Mahfud MD menyinggung soal OTT yang dilakukan KPK di Kantor Kemenpora RI. Mahfud pun tampak menyindir atasan para pejabat yang terkena OTT. Namun, belum diketahui pasti siapakah 'atasan' yang dimaksud Mahfud MD.


"Ada pejabat kena OTT. Atasan pejabat tersebut bilang, "Saya terkejut bagai disambar petir, sediiih, sebab setiap hari sdh saya ingatkan agar ber-hati2…." Hehehe,seperti di lansir futsal.co.


Mungkin tiap hari dia mengingatkan agar ber-hati2 supaya tidak ketahuan, agar tdk kena OTT," cuit Mahfud MD, Rabu (19/12/2018) pagi. Cuitan Mahfud lantas menuai beragam komentar dari warganet. Banyak dari warganet setuju dengan pendapat Mahfud dan menganggap candaan Mahfud kali ini tepat sasaran. "Nah… Mantap nih, candaan makjleb tepat sasaran," komentar @daengikki01. "Itu makanya ada yang bilang mereka yang kena OTT itu lagi apes, ga hati2 sih…," komentar @dian_tridayanti.


"Untuk kali ini saya setuju dgn prof @mohmahfudmd ,pimpinan/atasan sdh ingatkan ke bawahan agar berhati hati supaya tdk ketahuan dan storan hrs lancar sentosa..," komentar @gusmansusanto1.


Mahfud pun juga menanggapi beberapa komentar warganet. Saat ditanya seorang warganet apakah Mahfud telah berprasangka buruk terhadap seseorang, ia pun mengungkapkan bahwa ia tidak berprasangka buruk, tetapi menyebut hanya sebuah fenomena. "Apakah ini tidak termasuk suudzon prof?," tanya @agungginanjar24.


Berbicara tentang korupsi, Mahfud MD menilai jika praktik korupsi di Indonesia terus merajalela.

Dalam kicauannya di akun twitter Jumat 21 Desember 2018, Mahfud menilai korupsi justru memakai alat demokrasi.

"Hr ini bcr korupsi, yuk. Korupsi di Indonesia trs merajalela. Ada yg bilang, teori bhw demokrasi adl jalan memerangi korupsi tak berlaku di Indonesia. Korupsi disini dilakukan melalui proses demokrasi. Koruptornya bersarang di pemerintah maupun di oposisi. Lht-lah daftar koruptor," kicau Mahfud MD.

Kicauan Mahfud MD tersebut mendapat balasan dari mantan staf khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu. Said Didu mengatakan bahwa ada pelaku korupsi yang dilindungi.

Said Didu menyebutnya fenomena ini sebagai korupsi sistemik.

"Bahkan tdk sedikit pelaku korupsi "dipelihara" atau berlindung di Parpol yg berkuasa.

Ada pjbt terang2an atau dipaksa atau sembunyi2 masuk atau pindah ke Partai yg menguasai lembaga penegak hukum. Ini namanya korupsi sistemik," kicau Said Didu.Menanggapi kicauan Said Didu, Mahfud MD tidak membantah. Mahfud MD menambahkan, pelaku korupsi tak hanya berlindung di partai penguasa saja, melainkan di semua parpol yang tak berkuasa juga banyak terjadi. (Tbn)

Penulis: Zanoer