Nasional

Novanto Dipindah ke Rutan Gunung Sindur, Kemenkum HAM: Biar Dia Kapok!


Novanto Dipindah ke Rutan Gunung Sindur, Kemenkum HAM: Biar Dia Kapok!
Detikcom

Pesisirnews.com - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) memindahkan Setya Novanto dari Lapas Sukamiskin ke Rutan Gunung Sindur usai kelayapan ke toko bangunan mewah di Padalarang. Pemindahan Novanto untuk membuat efek jera bagi koruptor proyek e-KTP itu.

"Jadi karena pelanggaran berat, saya hukum dulu dia di situ, biar dia kapok," ucap Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Jawa Barat Liberti Sitinjak saat dihubungi, Minggu (16/6/2019) seperti dilansir dari detik.com

Di lapas khusus koruptor itu, Novanto memang kerap berulah. Masih teringat kala itu Novanto diketahui menghuni sel palsu saat sidak yang dilakukan oleh Najwa Shihab. Saat disidak usai operasi tangkap tangan (OTT) KPK ke Wahid Husen, Najwa bersama Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami menengok sel Novanto yang dicurigai. Sel palsu itupun terungkap saat Ombudsman melakukan sidang beberapa waktu setelahnya.


Usai terungkapnya sel palsu, Novanto dikabarkan lagi mampir ke rest area. Saat itu, foto Novanto di rest area masuk ke dalam toilet tersebar. Novanto saat itu diketahui habis menjadi saksi dalam persidangan di Jakarta.

Pada April 2019 lalu, Novanto kembali membuat heboh. Dia ketahuan makan di restoran padang yang berada di RSPAD Jakarta. Di sana Novanto diketahui menjalani serangkaian pemeriksaan medis.

Terakhir, Novanto tepergok pelesiran ke sebuah toko bangunan mewah di kawasan Padalarang. Novanto yang memakai masker itu didampingi istrinya. Novanto mengelabui petugas usai dirawat di rumah sakit Santosa, Bandung.

Novanto akhirnya dipindahkan ke Rutan Gunung Sindur. Di sana, Novanto akan mendapatkan pengamanan super maximum security. Seperti diketahui, rutan itu banyak dihuni oleh tahanan atau napi teroris.


Liberti mengatakan pihaknya terus berusaha untuk memberikan pengamanan yang maksimal bagi Novanto dan juga narapidana lain. Namun, dia tak memungkiri perilaku para napi yang berbeda-beda.

"Saya bilang kita sudah berjuang tapi prilaku narapidana itu tetap menjadi ukuran buat dia tentang dia menjalani hidupnya. Itu risiko kita. Saya hukum dia ke Gunung Sindur biar kapok, kalau gak kapok-kapok, gak tau musti diapain lagi," kata Liberti.(dan)

Penulis: admin