Nasional

Said Didu Ungkap Biaya Kunjungan Jokowi ke Desa Ditanggung BNI

Pesisirnews.com Pesisirnews.com
Said Didu Ungkap Biaya Kunjungan Jokowi ke Desa Ditanggung BNI

Said Didu dan Mahfud MD, dua tokoh yang suka memberikan kulwit hingga twitwar dan mendapat penghargaan dari budayawan Sujiwo Tedjo.

JAKARTA -Ini sudah lama jadi sorotan publik. Biaya kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata harus ditanggung oleh industri perbankan. Hal ini terungkap berdasarkan bocoran surat yang diungkap mantan Stafsus Menteri BUMan 2014-2016, Muhammad Said Didu melalui akun pribadinya di Twitter.


Tindakan itu dianggap tidak sepatutnya dilakukan.

Berikut kicauannya:

Lihat surat ini, Kementerian Desa pun "meminta" BUMN @BNI menanggung kunjungan Presiden yang sepertinya kegiatan tersebut bukan acara @BNI.

Dana BUMN tidak boleh digunakan untuk hal-hal seperti ini.


Ayo mari kita awasi "sponsor" BUMN-BUMN melanggar aturan.

Hal yang hampir mirip, sebenarnya, diceritakan Said Didu pernah terjadi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tapi dicegah, sehingga tidak dilakukan.


Saat Pak Presiden @SBYudhoyono dapat penghargaan internasional beberapa BUMN ingin buat iklan ucapan selamat, tapi kita larang karena uang BUMN hanya boleh digunakan untuk kegiatan BUMN tidak boleh untuk kekuasaan dan biayai pemerintah


Bahkan perjalanan dinas staf Kem BUMN tidak boleh dari BUMN.

Karena itu, saat terungkap ada permintaan dari Kementerian Desa agar BNI membiayai kunjungan Presiden Jokowi berikut rombongannya ke sejumlah lokasi, hal itu ditentang oleh Said Didu.

Kalangan netizen juga mendukung langkah yang dilakukan Said Didu untuk membongkar kasus ini. Sebab bila tidak, negara akan rusak dengan menjadikan BUMN sebagai sapi perah.


Pantauan kegiatan Presiden, Jokowi melakukan kegiatan di sejumlah desa, Sabtu (19/1/2019). Sejumlah hestek dengan nama Jokowi pun diungkapkan kalangan pendukungnya. Surat yang bocor itu kemudian menjadi sorotan berbagai kalangan publik.


"Saya setuju dengan langkah Pak Said. Yang jelas ini harus diungkap sebab bila tidak BUMN kita semakin rusak. Pemilu juga tidak fair. Bahkan perlu juga diusut pemakaian uang yang tidak semestinya itu, apa melanggar aturan. Baru saja ngomong soal pemberantasan korupsi kok ini memakai duit yang tidak semestinya. Ayo kita lawan ketidak beresan. Selamatkan bank BUMN kita," kata Sodikin, warga Jombang Sabtu siang tadi.

Penulis: Zanoer

Sumber: Duta.co