Nasional

China Siap Bekerja Sama dengan Asean demi Menjaga Stabilitas di Laut China Selatan


China Siap Bekerja Sama dengan Asean demi Menjaga Stabilitas di Laut China Selatan

Menteri Luar Negeri China Qin Gang (kiri) dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bertemu di Jakarta pada Rabu, (22/2/2023. (Foto: Kemenlu RI)

JAKARTA (Pesisirnews.com) - Menteri Luar Negeri China Qin Gang pada hari Rabu berjanji bahwa China akan bekerja dengan Asia Tenggara untuk "bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan", di tengah meningkatnya ketegangan di perairan yang disengketakan.

China dan empat negara Asean - Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam - serta Taiwan memiliki klaim yang tumpang tindih atas perairan strategis tersebut. Masalah ini tetap tidak terselesaikan selama beberapa dekade.

Sebagai ketua bergilir Asean pada 2023, Indonesia mengatakan akan mengadakan putaran baru perundingan dengan negara-negara anggota Asean dan China mulai Maret.

Pada konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Indonesia, Retno Marsudi di Jakarta, Qin mengatakan China, Indonesia dan negara-negara pesisir di Laut China Selatan akan bekerja sama dengan negara-negara Asean lainnya “untuk mengimplementasikan secara penuh dan efektif” Deklarasi Perilaku Para Pihak, yang menyerukan penyelesaian sengketa secara damai di Laut Cina Selatan, dan mempercepat konsultasi tentang kode etik yang mengaturnya.

Perjalanan dua hari Qin, yang berakhir pada Kamis ini, adalah kunjungan resmi pertamanya ke Asia sejak pengangkatannya sebagai menteri luar negeri pada akhir 2022.

Qin melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu pagi, dan diperkirakan akan bertemu dengan pejabat lainnya.

Selain isu Laut China Selatan, kedua Menlu juga membahas isu regional dan global lainnya, mulai dari pemulihan pascapandemi Covid-19 hingga krisis Myanmar, dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik.

Menlu Retno mengatakan kepada Qin bahwa sebagai ketua Asean, Indonesia dan Asean bertekad untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai dan stabil, serta sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, mengulangi pernyataan Presiden Jokowi kepada para menteri luar negeri kawasan tersebut pada awal Februari, bahwa “ASEAN seharusnya tidak menjadi wakil dari kekuatan apapun”.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar