JAKARTA, Pesisirnews.com - Citra kepolisian Indonesia kembali menjadi sorotan setelah salah satu abdi penegak hukumnya terjerat kasus narkoba.
Kompol Yuni Purwanti, Kapolsek Astana Anyar yang dikenal sebagai polwan nyentrik dan ahli penyamaran diketahui ditangkap oleh petugas gabungan Mabes Polri dan Polda Jabar di sebuah hotel di Kota Bandung pada Selasa 16 Februari 2021 lalu.
Rekam jejaj ibu dua anak itu sebenarnya terbilang berprestasi. Sayang ia diduga terlibat dalam pesta narkoba bersama 11 anggota polisi lainnya.
Berikut rangkuman fakta-fakta tentang Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti:
1. Ibu Dua Anak
Pada 2017, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi merupakan satu dari dua wanita yang mendapat kehormatan menjadi Kapolsek di jajaran Polrestabes Bandung. Saat itu diketahui kalau Kompol Yuni Purwanti merupakan seorang ibu dari 2 anak. "Saya punya dua orang anak, keduanya saat ini sudah kuliah. Saya membesarkan kedua anak saya itu sendiri dan tidak merasakan kesulitan," kata Kompol Yuni di Mapolrestabes Bandung, Jumat (22/12/2017) lalu.
Seperti dilansir dari Tribun Jabar dalam artikel 'Sosok Kapolsek Astana Anyar polwan yang Diamankan Karena Narkoba, Berprestasi', Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi mengaku tidak kesulitan membesarkan kedua anaknya karena sejak kecil mereka sudah paham ibunya adalah seorang pekerja keras.
"Anak-anak sudah paham pekerjaan saya, yang penting perhatian dan komunikasi harus tetap dijaga dengan anak-anak. Itulah hebatnya peranan seorang ibu," kata Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi. Menurut Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi yang seorang single parent ini, sosok ibu di tengah-tengah masyarakat sudah berubah menjadi lebih baik. Jika seorang ibu bekerja di kantor, maka harus bisa membagi waktu.
2. Pernah Bongkar Kasus Kokain
Kompol Yuni Purwanti ternyata sempat membongkar kasus kokain pada 2019 silam. Saat itu menjabat sebagai Kanit 3 Sub Dit 2 Dit narkoba Polda Jabar. Sersama sejumlah personel jajaran Polda Jabar, berhasil menangkap dua orang pelaku yang membawa narkotika jenis kokaina atau kokain di Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2019).
Kompol Yuni mengatakan, bahwa untuk menangkap kedua pelaku tersebut digunakan metode undercover atau menyamar selama tiga hari dari daerah Cengkareng hingga Kabupaten Bogor.
"Kami mengintai selama tiga hari dan akhirnya berhasil menangkap dua orang berinisial AS dan YA. Kami membuat janji dengan pelaku untuk membeli kokain tersebut. Kami pancing dengan cara kami sendiri dan mereka sama sekali tidak tahu bahwa kami polisi," kata Kompol Yuni, Selasa (9/4/2019).