Pesisirnews.com-Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengadakan rapat dengar pendapat dengan
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengenai kondisi utang 10
BUMN terbesar. Sepuluh BUMN tersebut adalah BRI, Mandiri, BNI, PLN,
Pertamina, BTN, Taspen, Waskita Karya, Telekomunikasi dan Pupuk
Indonesia.
Deputi Bidang Restrukturisasi Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro
mengatakan, hari ini hanya ada 6 BUMN yang hadir memberikan penjelasan
kepada DPR. BUMN yang dimaksud adalah PT Pupuk Indonesia, PT Taspen, PT
Waskita Karya, PT Pertamina, PT PLN, dan PT Telkom.
"Terakhir laporan performa keuangan BUMN menggunakan dua titik waktu
audit 2017 dan belum audit kuartal III 2018. Berhubung yang kita ajukan
hari ini sediakala 10 BUMN dengan utang terbesar itu kami tampilan,"
ujarnya di Gedung DPR,jakarta, Senin (3/12).
Aloysius mengatakan, pengukuran utang ini dilakukan dengan
membandingkan posisi utang dengan industri sejenis. Misalkan, utang PT
Telkom dibandingkan dengan perusahaan telekomunikasi lainnya.
"Apa ukuran kepantasan utang, tentu saja perusahaan yang maju,
umumnya mendapatkan pendanaan dari 2 sumber. Kalau tidak penambahan
modal baik pasar modal, atau kah PNM oleh pemilik," jelasnya.Seperti dilansir merdeka.com
Data ini, kata Aloysius, diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Data ini kami peroleh dari Bursa Efek Indonesia selain perundingan
dengan BUMN sekaligus kami bandingkan dengan industri sejenisnya,"
tandasnya. (;;;)
Penulis: pesisirnews.com