Nasional

Pemerintah Diminta Bentuk Tim Khusus Tindak Lanjuti Kasus Kematian Balita di Papua


Pemerintah Diminta Bentuk Tim Khusus Tindak Lanjuti Kasus Kematian Balita di Papua
Internet.
Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay.
JAKARTA, PESISIRNEWS.COM - Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai, pemerintah pusat belum memberikan perhatian pada kasus kematian puluhan balita di Kabupaten Nduga, Papua.

Seharusnya, sejumlah kementerian turun tangan langsung menangani persoalan tersebut.

Selain Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kata dia, Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan memiliki keterkaitan secara langsung. Jika tak ditangani serius, persoalan ini dikhawatirkan semakin meluas.

"Pemerintah perlu membentuk tim khusus untuk meneliti apa sesungguhnya yang terjadi. Dengan demikian, penanganan terhadap kasus itu dapat dilaksanakan dengan baik," kata Saleh, melalui keterangan tertulis, Rabu (2/11/2015).

Saleh mengatakan, pemerintah setempat belum mengetahui penyebab kematian balita-balita tersebut. Hingga saat ini, lebih dari 40 balita meninggal dalam kurun waktu kurang dari sebulan.

"Pemerintah harus menunjukkan keberpihakan pada masa depan anak-anak Indonesia, khususnya yang ada di Papua. Untuk itu, kita menunggu langkah-langkah konkrit yang akan dilakukan pemerintah," kata dia.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengirim tim ke Distrik Mbua, Kabupaten Nduga menyusul laporan 41 anak meninggal dunia akibat penyakit misterius dalam tiga pekan terakhir pada bulan November.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga Mesak Kogoya membenarkan kasus kematian puluhan anak akibat penyakit misterius di Kabupaten Nduga.

Dari laporan yang ia terima, kasus kematian anak terjadi di dua distrik, yakni Distrik Mbua dan Distrik Mbulmu Yalma.


Cari berita lainnya, Silahkan Klik DISINI / DISINI


Sumber: Kompas.com

Penulis: