Olah Raga

Cerita Pilu Atlet Peraih Emas PON: Bonus Buat Bayar Utang Hingga Pulang Naik Angkot


Cerita Pilu Atlet Peraih Emas PON: Bonus Buat Bayar Utang Hingga Pulang Naik Angkot

Kenshi Sumatera Barat Ari Pramanto (pakai body protector merah) dan Dhea Nazhira Nuramalina atlet asal Ciamis, Jawa Barat. (Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar - Kabar-priangan.com/Agus Pardianto)

Pesisirnews.com - Kemenangan bagi para atlet yang berlaga di kompetisi olagraga sudah barang tentu menjadi tujuan utama yang ingin diraihnya. Demikian pula dengan para atlet yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Namun dibalik perjuangan dan kerja keras yang dilakukan sang atlet untuk meraih Emas, terdapat pula kisah sedih yang mengiringinya.

Sebuah pengakuan dan kejadian memilukan terungkap dari atlet Provinsi Sumatera Barat dan Jawa Barat, usai kemenangan yang berhasil mereka raih.

Kisah 2 atlet Sumatera Barat yang terlilit utang

Ialah atlet dari Ranah Minang Sumatera Barat, Ari Pramanto. Ari sapaan akrabnya memang baru saja memenangkan pertandingan shorinji kempo kategori randori (tarung) kelas 70 kilogram di Gedung Olahraga (GOR) Sekolah Sekolah Tinggi Teologi Gereja Injili Di Indonesia STT GIDI.

Air mata bahagia tak mampu ia bendung usai ia dinyatakan menang atas lawannya kenshi Papua Barat Julifan Prastyo Nugroho.

Saat laga berakhir, ia langsung melakukan penghormatan kepada dewan juri dan panitia pertandingan serta penonton di GOR STT GIDI. Tak lupa, ia beranjak ke salah satu sudut GOR untuk memberikan sapaan hangat kepada pendukungnya yang senantiasa bersorak-sorai.

Selepas itu, ia turun ke ruang istirahat sembari mengotak-atik telepon pintar miliknya. Barangkali, Ari tengah mengabari para kerabat atas kemenangannya di PON XX melalui pesan instan WhatsApp.

Saat ditemui, ia tersenyum tipis dan mulai membuka pembicaraan-pembicaraan ringan. Sungguh tidak disangka, dibalik kemenangan yang ia raih, Ari menyimpan suatu beban dan tanggung jawab luar biasa. Ia terlilit utang.

Ia memang tidak menyebutkan dengan detail berapa nominal yang mesti ia lunasi. Namun yang pasti kala PON XX berakhir, hutang itu harus pula segera ia selesaikan.

Kemenangan emas PON baginya tentu memberikan secercah harapan. Pemuda kelahiran Kota Sawahlunto itu mengaku bonus yang akan ia terima dari pemerintah Provinsi Sumatera Barat nantinya hendak digunakan untuk membayar utang piutangnya tersebut. Lebih mirisnya, tak hanya pada satu pihak saja melainkan ada beberapa.

"Kalau bicara bonus, mungkin semuanya untuk bayar hutang saja lagi," kata kenshi Sumatera Barat itu.

Dirinya terpaksa meminjam sejumlah uang untuk biaya selama latihan persiapan PON XX. Sejak dua tahun terakhir, Ari bolak dari Kota Arang menuju Padang. Lokasi dua daerah tersebut tidaklah dekat. Terdapat jarak sekitar 97 kilometer atau tiga jam perjalanan lebih menggunakan mobil yang mesti ia tempuh.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar