Sontak para jemaah berteriak histeris dan berhamburan keluar gedung.
Suasana semakin gaduh saat angin puting beliung kembali menghantam kaca Gedung Islamic Centre Pamekasan di bagian lantai tiga.
Seketika Khofifah langsung diamankan dan dibawa lari ke belakang panggung oleh tim Banser.
Pantauan TribunMadura.com (Grup TribunJatim.com), Khofifah tampak menangis, karena acara yang digelar dengan begitu megahnya tertimpa musibah angin puting beliung yang begitu dahsyat.
Khofifah tetap bersikukuh untuk memulai acara meski keadaan lampu mati dan beberapa runtuhan tripleks tercecer di bawah.
Khofifah mengambil megafon lalu mengajak para jemaah untuk masuk kedalam gedung untuk melakukan doa bersama.
Suasana semakin tegang dan haru.
Para jemaah turus serta menangis karena Khofifah saat melantunkan shalawat nariyah sembari mengacungkan jari telunjuk yang melambangkan angka satu diikuti oleh ribuan jemaah.
Khofifah Indar Parawansa, selaku Ketua Dewan Pengarah JKSN, bahkan tak ragu berorasi memberikan arahan meski hanya menggunakan pengeras suara berupa toa atau megafon.
Jemaah pengajian dan relawan JKSN memilih mendekat ke panggung dan menyimak khusyuk pengajian yang berlangsung.
"Kita semua berdoa di sini, memanjatkan doa semoga Indonesia menjadi negara yang barokah. Hari ini kita berkumpul untuk mendoakan keselamatan bangsa," kata Khofifah berteriak agar jemaah bisa mendengar suara lewatmegafonyang ada.
Selain mendoakan agar Indonesia selamat dari bencana dan marabahaya, para jemaah juga berdoa agar ahlussunnah wal jamaah atau aswaja yang kini ada di Indonesia bisa terus dijaga oleh Allah.
"Kita semua menjadi bagian yang ikut wajib mendoakan agar ahlussunnah wal jamaah dijaga oleh Allah SWT. Saya ingin semua menjadi kesatuan, mulai IPNU, IPPNU, Fatayat dan Muslimat, kita semua ingin aswaja dijaga oleh Allah," ucapnya.
Oleh sebab itu, pada ribuan jemaah pengajian yang hadir ia menyampaikan agar semua wargaPamekasancerdas dalam memilih pemimpin.
Khususnya untuk memilih orang yang akan melanjutkan tampuk kepemimpinan negara.
Bahwa saat ini ada dua calon presiden dan wakil presiden yang sedang berlaga.
Yaitu pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
"Cari pemimpin yang bisa dititili aswaja, ahlussunnah waljamaah. Kita titipkan aswaja ke Pak Jokowi, beliau adalah pemimpin yang sudah mengapresiasi pesantren dengan mewujudkan Hari Santri Nasional," kata Khofifah.
Hari Santri Nasional adalah bentuk penghargaan Jokowi pada dunia pesantren saat kampanye tahun2014lalu.
Janji Jokowi saat itu adalah akan meningkatkan pengembangan pesanten, dan itu sudah dibuktikan.
"Sekarang cawapresnya ada Kiai Ma'ruf, beliau dulu adalah Rais Aam dan Ketua MUI. Beliau akan menjadi penguat menjaga Indonesia tetap berdiri," kata Khofifah.
Acara pengajian bersama relawan JKSN itu tetap berlangsung khidmat.
Khofifah menarget agar ke depan Jokowi - Kiai Ma'ruf bisa menang di Madura, di Jatim dan secara nasional.
Khofifah menarget Jokowi-Ma'ruf bisa menang siginifikan dengan persentase sekitar 20 persen.
Simak video selengkapnya.