Peristiwa

Diduga Disunat, Raskin Ditemukan Tak Sesuai Takaran


Diduga Disunat, Raskin Ditemukan Tak Sesuai Takaran
Rahmad
Beras raskin saat ditimbang tidak sesuai takaran

SELATPANJANG, PESISIRNEWS.COM - Pembagian jatah beras miskin (raskin) atau beras warga sejahtera (rastra) di sebagian wilayah Kepulauan Meranti ditemukan tidak sesuai takaran yang tertera pada label jumlah berat pada karung beras. Ketidaksesuaian takaran itu diketahui pada saat sebelum penyaluran beras raskin diduga sudah disunat (dikurangi, red).


Hal itu terjadi di wilayah RT02 RW02 di daerah Sidomulyo, Kelurahan Selatpanjang Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti. Dari pantauan Senin (7/3/16), terdapat beberapa karung beras raskin tidak sesuai dengan jumlah takaran seberat 15 kilogram setelah dilakukan penimbangan.‎

Ketua RT02 RW02, H Muin mengatakan, pada saat dilakukan penimbangan berat raskin ternyata hanya berkisar 13-14 kilogram saja. Dimana takaran benar yang sesuai dengan karung raskin tersebut seberat 15 kilogram. Berarti pengurangannya hingga 1-2 kilogram.

"Kuota raskin untuk lingkungan Sidomulyo sebanyak 9 ton yang terbagi kedalam 11 RT, sementara RT saya mendapat 670 karung. Namun karena tidak mencukupi takaran, maka kami bagi rata menjadi 15 kilogram masing - masing karung, setelah dihitung ternyata hanya mendapat 610 karung," ungkap Muin.

Menurutnya, kurangnya berat raskin per karungnya itu sudah terjadi dalam tiga bulan terakhir. Tetapi, meski berat raskin tidak sesuai takaran, namun warga yang menerimanya tetap sesuai takaran.

"Warga tetap menerimanya sesuai takaran. Sementara kekurangannya lagi dari jumlah raskin yang dihitung ternyata hanya 610 karung tersebut, kami yang menanggungnya," ujarnya yang sebagai penyalur raskin tersebut.‎


Hal senada juga disampaikan Usup, Ketua RT 03 RW 02 di daerah  Rajawali, Kelurahan Selatpanjang Timur. Kurangnya takaran tersebut ia temukan di Rastra yang bertakaran 50 kilogram.

"Sering juga, kadang-kadang dalam karung berisi 50 kilogram tersebut hanya 45 kilogram saja," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Kepulauan Meranti, Agusyanto Bakar mengaku sudah mempertanyakan permasalahan kurangnya takaran rastra ke Bulog Sub Drive Bengkalis. Namun, permasalahan tersebut masih diinvestigasi oleh pihak Bulog.

Ia juga menghimbau kepada Kepala Desa, Kelurahan dan penyalur agar meneliti kembali beras rastra sebelum menandatangani surat terima rastra.

"Kalau tidak sesuai takaran atau kualitasnya tidak bagus, jangan terima," ujar Agusyanto.(mad)


Penulis: