Peristiwa

Kisah Tiga Anak Harus Nginap Di Rumah Sakit,Nenek,Ibu dan Ayah Diduga Terpapar Virus Corona

pesisirnews.com pesisirnews.com
Kisah Tiga Anak Harus Nginap Di Rumah Sakit,Nenek,Ibu dan Ayah Diduga Terpapar Virus Corona

alat tes corona. diy13/shutterstock

PESISIRNEWS.COM - Nenek dan ibu harus menjalani isolasi di RS tersebut setelah sang ayah dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena positif corona (Covid-19).Tiga anak di bawah umur ini terpaksa harus tinggal di RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB).


BACA JUGA :Polsek-Banjar-Bersama--TNI-Bubarkan-Latihan-Ketangkasan-Berung-Merpati


Dikutip dari merdeka.com, Ayah ketiga anak tersebut dirawat di RSHS pada akhir Maret setelah hasil test Swab menyatakan positif. Sehari kemudian, ibu dan neneknya dirujuk ke RSUD Cililin dari puskesmas setelah mengeluhkan sesak napas.


BACA JUGA :Raja-Dangdut-Rhoma-Irama-Ciptakan-Lagu-Judul--quot-Virus-Corona-quot-


"Kami merujuknya ke RSUD Cililin. Mereka menjalani rapid test, hasilnya positif. Tapi untuk memastikan virus corona, sudah dilakukan swab test juga kepada ibu dan nenek. Hasilnya masih menunggu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) KBB, Hernawan saat dihubungi, Minggu (5/4).


BACA JUGA :Ombudsman-RI-Perwakilan-Jakarta-Raya-Mengapresiasi-Pemprov-DKI-Jakarta-Dalam-Penanganan-COVID-19-di-Ibu-Kota-


Ketiga anak tersebut terpaksa diboyong ke RSUD karena di tempat tinggalnya tidak ada orang dewasa. Tetangga di lingkungannya pun tidak ada yang berkenan mengurus secara langsung.


BACA JUGA :Heboh-Ada-Korban-Meningal-Dunia-di-Sumbar-Diduga-covid-19--Baru-Dari-Tembilahan-


Pihak rumah sakit sudah melakukan rapid test kepada mereka. Hasilnya, satu anak dinyatakan positif. Sama dengan ibu dan neneknya, dia sudah menjalani SWAB test dan tinggal menunggu hasilnya.


Selama di rumah sakit, ketiga anaknya ditempatkan di ruang kamar isolasi terpisah namun berdekatan dengan sang ibu. Hernawan menjamin bahwa semua protokol keselamatan dan pencegahan virus corona diberlakukan secara ketat. Selama itu, pula kondisi kesehatan keluarga tersebut terus dipantau sambil menunggu hasil SWAB tes keluar.


Saat ini, kondisi kesehatan keluarga tersebut dalam keadaan baik. Sesak napas yang sempat dikeluhkan neneknya pun sudah berangsur pulih.


"Dari awal yang punya keluhan sesak kan neneknya. Sekarang alhamdulillah sudah membaik. Untuk ibu dan anaknya tidak ada keluhan apapun. Kondisinya baik juga," terangnya.


"Untuk APD (Alat Pelindung Diri) untuk tenaga medis memang jumlahnya tidak ideal, tapi cukup lah," ucap dia.


Siapkan Skenario


Hernawan mengaku sudah menyiapkan skenario untuk keluarga tersebut berkaitan dengan status kesehatannya. Jika hasil swab test keluar dan hasilnya negatif, mereka akan dipulangkan.


Pemerintah KBB akan memberikan pendampingan dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar agar tidak mengucilkan mereka.


"Kami akan berikan pendampingan. Kami juga akan edukasi masyarakat tentang pencengahan, kebersihan dan empati. Agar jangan sampai mereka dikucilkan. Karena ini akan menjadi permasalahan sosial. Kewaspadaan penting, tapi jangan menggeser empati," kata dia.


Namun jika hasil swab tes menyatakan mereka positif virus corona, maka akan mendapatkan rumah sakit rujukan. Jika rumah sakit rujukan penuh, maka untuk sementara penanganan isolasi tetap dilakukan dengan pengawasan tenaga kesehatan.


"Kalau positif (hasil swab tes), kami akan bantu mencari (rumah sakit) rujukan. Kalau penuh, isolasi tetap dilakukan sambil kita mencari ada (rumah sakit rujukan) yang kosong," imbuhnya.(***).


Penulis: Haikal