PESISISRNEWS.COM - Hanya karena mencuri jemuran Pakaian. Warga Desa Mojorejo, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah di gegerkan dengan adanya tindakan asusila terhadap seorang gadis pelajar SMP yang berinisial RS ditelanjangi serta diarak keliling kampung akibat mencuri pakaian. Minggu (10/01/2016).
Akibat peristiwa tersebut, Gadis SMP yang berusia 15 tahun ini hanya mengurung diri di dalam rumahnya lantaran dia merasa malu untuk keluar rumah. Gadis RS ini juga enggan berangkat untuk bersekolah karena malu dengan teman-teman sekolah maupun warga sekampunya akibat kejadian memalukan yang dilakukan oleh seorang pasangan suami istri Sukamto dan Wiji Lestari tetangga desa gadis tersebut.
Dari keterangan yang didapat sesepuh Desa Mojorejo Suhardi, kasus ini bermula ketika pada hari Minggu 10 Januari 2016 lalu korban ketahuan mencuri pakaian yang sedang di jemur milik Wiji Lestari. Saat dirnya didesak, kata dia, korban mengakui atas perbuatannya, tanpa diduga oleh Gadis tersebut oleh pasangan suami istri ini RS pun langsung diseret untuk keluar rumah dan ditelanjangi serta diarak keliling kampung.
“Orang tua korban Jumadi dan Karsi pun tak bisa berbuat apa-apa untuk mecoba mencegah tindak tak pantas pasangan suami istri ini karena orangtua nya diancam lantaran melindungi seorang pencuri, “kata Suradi, Selasa (12/1/2016).
Dalam keadaan tanpa menggunakan sehelai pakaian, lanjut dia, Gadis SMP yang diarak telanjang tersebut dipermalukan dengan cara diarak keliling kampung sejauh 1 kilometer hingga ujung desa. Warga setempat juga tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah pelecehan terhadap gadis berusia 15 tahun ini hingga akhirnya dirinya melindungi korban dan memasukkannya ke dalam rumah.
“Pada saat diarak RS hanya bisa menangis dan dipaksa untuk tetap berjalan di muka umum sambil telanjang, “ timpalnya.
Kakak korban pun tidak menerima atas perlakuan Sukamto dengan istrinya ini, sehingga Kakak dari sang korban akan membawa kasus tindak asusila ke jalur hukum.
“Ini semua tidak bisa ditolerir lantaran barang yang dicuri adik saya tak sebanding dengan perlakuan yang dilakukan oleh Sukamto dan istrinya, Ini semua harusnya dibawa kejalur hukum dan ini menjadi sebuah wewenang pihak kepolisian untuk menindaknya, “ kata Paryono, Selasa (12/1/2016).
Akibat kasus yang menimpan gadis ini, kata dia, Adikanya mengalami tekanan batin dan malu untuk berinteraksi dengan warga maupun pergi ke sekolah.(liputan6.com)
Penulis:
