Peristiwa

Tak Punya Uang, Tiga Bulan Jalan Kaki ke Pekanbaru

Pesisirnews.com Pesisirnews.com
Tak Punya Uang, Tiga Bulan Jalan Kaki ke Pekanbaru

TERLANTAR: Putri (25) dan anaknya Meri (5) yang sedang dikompres karena demam di trotoar Jalan Jenderal Sudirman dekat flyover simpang Jalan Harapan Raya, Sabtu (26/1/2019). Warga asal Kuansing ini sudah tiga hari terlantar di Kota Pekanbaru. Mir

PEKAN BARU,PESISIRNEWS.COM-Namanya Putri. Usianya 25 tahun. Bersama anaknya Meri yang baru berusia lima tahun, janda beranak dua ini nekat datang ke Kota Pekanbaru.


Tak ada uang yang ia miliki. Dari tempat asalnya, Desa Pasar Baru Pangian, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Putri dan Meri berjalan kaki. Perlu waktu tiga bulan untuk sampai ke Kota Pekanbaru.


"Sudah tiga hari di sini (Pekanbaru, red). Tidur di pinggir jalan. Makan dikasih orangyang lewat," kata Putri saat ditemui Riau Pos di trotoar Jalan Jenderal Sudirman dekat flyover simpang Jalan Harapan Raya, Sabtu (26/01).


Selama tiga hari itu, ia dan anaknya terlantar. Berpindah-pindah dari satu jalan ke jalan yang lain. Berhenti di Jalan HR Soebrantas, lalu ke Jalan Tuanku Tambusai, dan kemudian ke Jalan Sudirman.


Putri mengaku tidak memiliki sanak atau saudara. Tujuannya datang ke Kota Pekanbaru karena ingin mengadu nasib mencari pekerjaan pascaditinggalkan suaminya yang meninggal sekitar dua tahun yang lalu akibat kecelakaan.


"Saya datang ke sini ingin mencari pekerjaan. Tetapi tidak ada yang mau memberikan saya pekerjaan karena saya tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan tidak pernah bersekolah," tuturnya yang sedikit terbata-bata.


Lanjutnya, di kampungnya Telukkuantan ia merasa seperti dikucilkan atau tidak dianggap oleh keluarga suaminya pascasuaminya meninggal. Di Taluk, tinggal menumpang bersama orang lain karena tidak memiliki rumah. "Di Taluk, saya tinggal menumpang tidur di tempat orang lain. Selain Meri ini, saya juga punya seorang anak yang berusia 1 tahun lebih dan sekarang sudah tidak bersama saya lagi. Dibawa dan dijual oleh teman saya," ucapnya.


Putri mengaku dari Taluk ke Pekanbaru berjalan kaki sambil menggendong anaknya Meri. Perjalanan sekitar kurang lebih selama tiga bulan. Karena tidak memiliki uang, ia terpaksa tidur di jalan.


''Selama di perjalanan, kami dikasi makan masyarakat yang melintas. Saya ingin balik ke kampung (Taluk) tapi tidak memilki uang. Saya ingin berladang dan menanam padi di kampung," pintanya.


Salah seorang pengedara roda empat yang juga seorang anggota polisi berdinas di Polda Riau, Kurniawan mengatakan, saat pulang kerja (dinas) melintas di flyover persimpangan Jalan Harapan Raya-Jalan Jenderal Sudirman, ia melihat seorang ibu bersama anaknya tidur di pinggir jalan. Terlihat ibunya mengkompres anaknya yang sedang sakit.


"Saya sangat kasihan, lalu saya hampiri memberikan makanan dan membawa anaknya berobat," ujarnya kepada Riau Pos, Sabtu (26/01).


Wakil Ketua Lembaga Bantuan Peduli Perempuan dan Anak Riau (LBP2AR), Achenk mengatakan, ia juga melihat seorang perempuan bersama seorang anak sedang tidur beralaskan kain di pinggir Jalan Jenderal Sudirman.


BERI BANTUAN: Kepala Puskesmas Harapan Raya dr Indarwati (dua kanan) didampingi Ketua LBP2AR Rosmaini, anggota Polair Polda Riau Kurniawan dan Wakil Ketua LBP2AR, Achenk, menyerahkan bantuan kepada Putri, warga Kuansing yang terlantar di Kota Pekanbaru usai pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Harapan Raya, Sabtu (26/1/2019).



"Saya hampiri dan bertanya. Saat itu juga saya langsung menghubungi Ketua LBP2AR agar bersama-sama memberikan bantuan. Alhamdulilah beliau langsung datang," ujar Aceng, Sabtu (26/01).


Ketua Lembaga Bantuan Peduli Perempuan dan Anak Riau (LBP2AR) Rosmaini mengatakan, sangat sedih dan prihatan melihat kondisi Putri bersama anaknya tidur di pinggir jalan.


Kondisi ini sangat riskan sekali bagi mereka baik itu dari keamanannya maupun kondisi kesehatannya. "Kami akan memulangkannya ke kampung halamannya di Desa Pasar Baru Pangian. Karena kalau berlama-lama di sini tidak akan aman. Apalagi tidur di pinggir jalan," ujarnya.


Aceng menambahkan, sebelum mengantarkan Putri dan anaknya ke tempat angkutan umum tujuan Taluk, kami membawanya terlebih dahulu ke Puskesmas Harapan Raya untuk mengecek kembali kondisi kesehatan Meri yang semalam mengalami kondisi badan panas. Kepala Puskesmas Harapan Raya Inda Wati juga memberikan bantuan makanan biskuit untuk Meri. "Saya bersama ketua LBP2AR Rosmaini dan anggota polisi dari Polda Riau Kurniawan mengantarkan Putri bersama anaknya ke angkutan umum menuju Taluk. Kami juga memberikan ongkos dan uang saku kepada Putri," terangnya.***

Penulis: Zanoer

Sumber: Riaupos.co