Peristiwa

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Manado, 5 Orang Dilaporkan Tewas


Banjir dan Tanah Longsor Melanda Manado, 5 Orang Dilaporkan Tewas

Banjir dan Tanah Longsor melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, menyebabkan lima orang meninggal dunia. (FOTO: ANTARA/ADWIT B PRAMONO)

MANADO (Pesisirnews.com) - Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Manado, Sulawesi Utara sejak Jumat (27/1), menyebabkan lima orang meninggal dunia. Rinciannya, satu orang meninggal dunia akibat banjir, dan empat orang lainnya meninggal akibat longsor.

Selain itu, 400 rumah yang tersebar di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan terendam banjir dengan tinggi muka air yang antara 80-300 sentimeter yang berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa.

Sementara itu peristiwa tanah longsor juga berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik yang tersebar di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk 1 tempat ibadah.

Saat ini, 1.021 warga harus mengungsi di sejumlah titik pengungsian, yakni di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wenang ada 41 jiwa.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan, Pemerintah Kota Manado juga telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023.

"Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw itu ditetapkan periode status keadaan darurat sejak 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023," kata Abdul dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/1).

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar