Peristiwa

Injak-injak Rapor Sambil Main TikTok, Lima Siswa SMPN Dikeluarkan Pihak Sekolah


Injak-injak Rapor Sambil Main TikTok, Lima Siswa SMPN Dikeluarkan Pihak Sekolah

Tangkapan layar siswa SMPN 1 Suela yang injak-injak rapor mereka sendiri sambil main TikTok. (IST/ RADAR LOMBOK)

SELONG, Pesisirnews.com - Entah apa yang ada dibenak lima siswa SMPN 1 Suela Kabupaten Lombok Timur hingga mereka tanpa beban menginjak-injak buku rapornya sambil bersenda gurau. Parahnya lagi, aksi tak terpuji itu mereka abadikan melalui aplikasi berbagi video TikTok yang kemudian viral di media sosial.

Terang saja pihak sekolah yang kemudian mengetahuinya, berang dengan aksi melanggar etika dan kepatutan yang dilakukan oleh anak didik mereka. Akibatnya pihak sekolah terpaksa mengeluarkan kelima siswa tersebut untuk dipindahkan ke sekolah lain karena dinilai telah melanggar aturan sekolah.

Dilansir radarlombok.co.id, Rabu (23/12/2020), salah seorang guru di SMPN 1 Suela, Ahyar menyampaikan, bahwa video yang berdurasi 14 detik dan diposting Sabtu 19 Desember lalu itu merupakan perilaku yang tidak wajar. Karena itulah, terhadap video nyeleneh tersebut, pihak sekolah sudah melakukan rapat kilat besama wali siswa dan hasil rapat tersebut memutuskan lima siswa tersebut dikeluarkan dari SMPN 1 Suela.

“Sebelum memanggil orang tua siswa, kami sudah melakukan rapat dengan wali kelas bahwa perilaku lima anak ini telah mencemarkan nama baik sekolah itu poinya 90, dan sanksinya adalah dipindahkan ke sekolah lain,” jelasnya.

Ia mengakui pihak sekolah sendiri memang belum pernah mensosialisasikan tata tertib sekolah secara langsung, melainkan hanya memberikan penekanan melalui media sosial, seperti WhatsApp.

“Untuk aturan itu kita sudah melakukan sosialisasi di media sosial melalui grup Whatsapp agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Meski sudah membuat vidio, pihak sekolah masih memberikan kesempatan untuk mencari sekolah baru sampai Senin 4 Januari 2021 mendatang. Jika belum mendapatkan sekolah baru, maka akan ada rapat selanjutnya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Suela, Kasri, membantah kalau dirinya memecat lima siswa tersebut, melainkan hanya meminta mereka mencari sekolah lain. Karena tindakan lima siswa tersebut dinilai telah melanggar aturan sekolah. Keputusan itu diambil berdasarkan rapat dewan guru, bahwa mereka harus mencari sekolah lain.

“Perbuatan yang dilakukan para siswa tersebut telah melewati skor pelanggaran 75 poin. Itu adalah aturan sekolah, bukan aturan saya pribadi,” jelasnya.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar