BANDA ACEH (Pesisirnews.com) - Saat ini Indonesia sedang ramai memperbincangkan pemilu 2024 yang sebentar lagi akan diselenggarakan.
Anggota KPU dan BAWASLU pun sudah dipilih, dan banyak partai-partai yang mulai berlomba-lomba mendaftarkan dirinya ke KPU dengan melengkapi persyaratan-persyaratan untuk bisa maju dalam pemilu 2024.
Beberapa nama tokoh politik pun mulai terdengar akan maju dalam pemilu tahun 2024. lalu bagaimana dengan masyarakat? Apakah mereka sudah siap untuk berpartisipasi dalam pemilu yang sebentar lagi akan diselenggarakan ini?
Dalam pemilu partisipasi masyarakat tentu sangatlah penting. Partisipasi masyarakat dalam politik merupakan Indikator keberhasilan dari demokrasi dan dengan semakin banyaknya partisipasi masyarakat dalam pemilu, maka memperlihatkan semakin kuatnya tatanan demokrasi yang ada di negara tersebut.
Karena dengan semakin banyaknya masyarakat yang berpartisipasi dalam pemilu, maka menunjukkan bahwa masyarakat mulai melek terhadap politik dan menghidupkan politik yaitu dengan memilih Kepala Negara dan wakil-wakil rakyat.
Dari data tingkat partisipasi masyarakat Indonesia dalam 6 pemilihan presiden dan wakil presiden memperlihatkan adanya kenaikan jumlah partisipan.
“Menurut data Sekretaris Kabinet RI, tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu meningkat setiap tahunnya. Pada pilpres tahun 2014 jumlah partisipasi masyarakat masih 69,6 persen. Ini mengalami peningkatan pada pilpres tahun 2019 yaitu menjadi 81,9 persen partisipan,†kata juru bicara (jubir) LSM JARA melalui keterangan tertulis yang diterima Kamis (1/9).
Oleh karena itu diharapkan pada pemilu 2024 yang akan datang ini, masyarakat semakin mempersiapkan diri untuk berpartisipasi dalam politik sehingga dapat tercipta pemilu serentak tahun 2024 yang adil dan demokratis.
Untuk semakin meningkatkan partisipasi masyarakat dalam politik terutama pada pemilu ini, beberapa hal dapat dilakukan yaitu memperluas pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya berpartisipasi dalam pemilihan pemimpin dan wakil rakyat.
Jubir JARA menyebut memberikan edukasi mengenai berpartisipasi dalam politik, menciptakan mekanisme partisipasi masyarakat, membuat ruang partisipasi alternatif, meningkatkan rasa solidaritas sosial pada masyarakat dan menguatkan sosialisasi masyarakat untuk mendukung keberlangsungan politik yang demokratis di Indonesia sangat perlu dilakukan.
“Mari kita siapkan diri kita untuk ikut berperan serta dalam pesta demokrasi pada pemilu 2024 dan mewujudkan negara Indonesia yang demokratis,†pungkasnya. (PNC)