Pesisirnews.com - Seperti telah diberitakan, terjadi pengeroyokan oleh sejumlah preman terhadap seorang anggota Brimob bernama Bharatu Yohanes dan seorang prajurit TNI yang kabarnya adalah anggota pasukan elite Kopassus pada Minggu, (18/4/2021).
Peristiwa pengeroyokan yang terjadi di bilangan Blok M, Jakarta Selatan, mengakibatkan Bharatu Yohanes tewas dengan sejumlah luka tusuk. Sementara itu, satu prajurit TNI mengalami luka-luka.
Kejadian tersebut menjadi bukti bahwa premanisme masih membuat resah masyarakat.
Sebagai garda terdepan pelindung rakyat Indonesia, anggota Korps Brigade Mobil Kepolisian Republik Indonesia (Korps Brimob Polri) dan prajurit Tentara Nasional Indonesia itu telah membuktikan dedikasinya.
Terkait masalah ini, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) ke-31, Jenderal TNI (Purn.) Mulyono, pernah memberikan arahan kepada sejumlah prajurit di Batalyon Infanteri (Yonif) 725/Waroagi, dalam kunjungannya pada 2017 silam.
Dilansir dari VIVA Militer, Rabu (21/4/2021). ditegaskan Mulyono, seorang prajurit harus menguasai ilmu bela diri. Dengan kemampuan bela diri, prajurit TNI harus bisa menghadapi ancaman seorang diri.