Politik

Haris Azhar Penggiat Hak Asasi Manusia; Jokowi Tak Berani Mengungkap Kasus Novel Baswedan Karena Libatkan Orang Besar

pesisirnews.com pesisirnews.com
Haris Azhar Penggiat Hak Asasi Manusia; Jokowi Tak Berani Mengungkap Kasus Novel Baswedan  Karena Libatkan Orang Besar

PESISIRNEWS.COM.Jakarta-

Haris Azhar

Pegiat Hak Asasi Manusia menilai Presiden Joko Widodo tidak berani mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. Sebab, kata dia, menurut temuan masyarakat sipil, otak dari pelaku penyiraman adalah orang dengan jabatan yang tinggi.


BACA JUGA ;Jembatan---039-Lintasan-Jalai--039--Penghubung-4-Desa-Butuh-Perhatian-Serius--039-Untuk-Dibangun

BACA JUGA ;Penyuluhan-Kesehatan-Pola-Hidup-Sehat-Mencegah-Hipertensi-dan-Penyakit-Jantung


"Memang temuannya orang yang sangat tinggi terlibat, jadi Jokowi saya pikir tidak berani," kata dia di Gedung Dinas Pendidikan DKI Jakarta, 9 November 2019.
[MGID]
Menurut mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan ini, Jokowi tidak akan pernah mengungkap kasus Novel. Sebaliknya, Jokowi akan terus memperpanjang masa kerja tim kepolisian dalam kasus Novel.
[ADNOW]
Tujuannya, kata dia, hanya untuk mengulur waktu sampai masa pemerintahannya selesai. Ia mengatakan Jokowi hanya tak berani mengakui bahwa dia tidak berani. "Kalau juru bicaranya tidak bisa ngomong, biar saya yang ngomong," kata Haris.

Sebelumnya, Jokowi kembali memberikan waktu hingga Desember 2019 kepada kepolisian untuk mengungkap kasus Novel Baswedan. Padahal, Jokowi telah memberikan tenggat waktu selama 3 bulan kepada tim ini untuk menangkap pelaku penyerangan saat pertama kali dibentuk.
[ADSENSE]
Masa kerja tim itu berakhir pada 31 Oktober 2019. Kepolisian mengklaim mendapatkan temuan yang signifikan. Namun, tidak ada tersangka pelaku penyiraman yang diungkap ke publik.


Sumber ;https://nasional.tempo.co/

Penulis: Haikal