Politik

Jokowi-Ma ruf Kelewat Muluk, Pengamat: Pilpres Tergantung Figur,Narasi atau Opini

pesisirnews.com pesisirnews.com
Jokowi-Ma ruf Kelewat Muluk, Pengamat: Pilpres Tergantung Figur,Narasi atau Opini

SURABAYA-Beban berat diemban Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim, Jokowi-Ma'ruf Amin. Bukan soal menang kalah, tetapi lebih pada target kemenangan yang dipatok kelewat muluk, hingga 70 persen.

"Kalau sekadar menang saja, maka itu bukan prestasi, karena di 2014 sudah punya modal kemenangan. Kalau kemenangan Jokowi nanti di bawah 70 persen seperti yang ditargetkan, saya rasa itu adalah kegagalan," kata Pakar Politik asal Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Mochtar W Oetomo, Minggu (4/11).

Menurutnya, menjadi Ketua TKD tidak semudah yang dibayangkan, meski Jokowi pernah menang di 2014 dan dukungan sejumlah tokoh besar seperti Khofifah Indar Parawansah, Soekarwo dan sejumlah kepala daerah.

"Ingat! Pilpres itu bukan semata-mata persoalan kuatnya timses, bukan semata-mata persoalan dukungan dari orang-orang kuat, termasuk kepala daerah di TKD yang begitu banyak. Tapi Pilpres itu lebih pada pertarungan figur, narasi maupun opini," papar Direktur Surabaya Survey Center ini.

Maka tidak heran, kalau ternyata di internal sendiri ada perbedaan narasi maupun opini. Dalam konteks NU sendiri, katakanlah kubu Khofifah, itu kan tidak bersedia ada di dalam TKD, kemudian memilih fokus ke Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN).

Lanjutnya, hal ini akan menjadi tantangan dan ujian yang tidak mudah bagi Machfud Arifin sebagai ketua TKD Jatim mengonsolidasi elemen-elemen Jokowi yang terpisah ini agar dalam satu irama.

Satu contoh belum seiramanya elemen pendukung Jokowi, pada konteks peringatan Hari Santri saja, antara JKSN dan TKD statement-nya sudah berbeda. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya elemen-elemen Jokowi belum terkonsolidasi.

"Pak Mahfud belum berhasil mengonsolidasi berbagai elemen tadi," tambah Mochtar.

Jatim Dianggap Paling Kuat

Sementara itu, meski bukan tim resmi pemenangan, pergerakan jaringan berbasis Nahdlatul Ulama (NU) kultural dan Muslimat NU yang kelahirannya dibidani Khofifah Indar Parawansa itu terlihat jauh lebih aktif dan masif ketimbang TKD.

Bahkan, usai menggelar deklarasi pemenangan untuk Jokowi-Ma'ruf hingga ke luar negeri, baru-baru ini JKSN menambah porsi strategi dalam mengeruk dukungan ala 'tur Wali Songo'.

Khofifah memainkan strategi ini. Menggunakan armada bus, JKSN dibawanya menyasar dan menyeser pemilih di berbagai kabupaten/kota di Jatim bahkan lintas provinsi. Termasuk Jumat (2/11) hari ini menggelar konsolidasi di Semarang, Jawa Tengah.

Di sisi lain, keberadaan JKSN juga disambut gembira Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir. Hal itu dibuktikan dengan dua kali kehadirannya di acara JKSN di Jatim. Saat deklarasi di Mojokerto, 6 Oktober 2018, dan ketika peresmian Rumah Aspirasi di Surabaya, 26 Oktober 2018. Bahkan seluruh ketua TKD se-Indonesia diboyong ke Jatim, karena disinilah yang dinilai paling punya greget.



Sumber:duta.co

Edotor. : zN

Penulis: pesisirnews.com