Politik

Perludem : SBY Tak Serius Dukung Pilkada Langsung


Perludem : SBY Tak Serius Dukung Pilkada Langsung
Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraeni

JAKARTA,PESISRSNEWS.com- Melihat tanggapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap hasil sidang paripurna DPR tentang UU Pemilihan Kepala Daerah dianggap tak serius dukung Pilkada secara langsung. Perkumpulan pemilu dan Demokrasi ( Perludem ) menyatakan Presiden tak berpihak penuh pada Pilkada langsung dengan embel-embel bersyarat yang diajukan pertainya.


“SBY tidak serius mau dukung Pilkada langsung sepenuhnya,” ujar Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraeni saat ditemui kronosnews.com usai acara Polemik Sindo Trijaya FM, Sabtu (27/09/14) di Jakarta.


Titi menjelaskan SBY selaku presiden dan Ketua Umum memberikan argumen yang tumpang tindih, di satu sisi dia tegas inginkkan pemilukada secara langsung, tapi memerintahkan partainya untuk walkout. Walaupun ditengarai itu bukan kehendaknya, tapi tetap saja perintah semua anggota fraksi ada dibawah naungannya. “Argumen SBY buat bingung masyarakat, tidak berpihak. Padahal kemarin adalah hari paling emosional,” tambah Titi.


Hal senada juga ditambahkan Aria Bima, Elite PDIP, Partai Demokrat baru memulai episode keduanya, belum terlihat siapa dalang walkoutnya. “Ini kan baru episode dua, kita belum lihat siapa sutradaranya, aktornya, bagaimana skenario

lanjutannya,” ucap Aria.


“Kalau Prabowo menang dan Hatta menang gak akan ada RUU Pilkada lewat DPRD  langsung ke dprd”, seloroh Aria Bima.


RUU Pilkada dengan teknis pemilihan melalui DPRD disahkan dalam sidang paripurna di DPR, Jumat (26/09/14)  melalui voting yang dimenangkan oleh Koalisi Merah Putih.

Keputusan tersebut diambil secara voting dengan hasil anggota DPR yang menyetujui bahwa Pilkada dilakukan langsung sebanyak 135 orang dari fraksi PDI Perjuangan, PKB, dan Hanura. Sementara yang setuju melalui DPRD sebanyak 226 orang dari fraksi Partai Gerindra, PAN, PKS,

PPP dan Golkar, dari jumlah total 361 orang.


Sebelum voting dilakukan, Demokrat walkout dengan dalih opsi ketiganya yakni pilkada langsung dengan 10 syarat tak diakomodir secara penuh dalam draft RUU itu.


Y. Charles

Penulis: