Politik

Sindir Mahfud MD, Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon: Telah Lahir Peramal Baru!


Sindir Mahfud MD, Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon: Telah Lahir Peramal Baru!

Pesisirnews.com - Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon melontarkan sindiran, kepada Mantan Ketua MK Mahfud MD.

Dilansir olehTribunWow.com,hal tersebut tampak dari akun Twitter@jansen_jspyang diunggah pada Sabtu (5/1/2019).

Awalnya, Jansen Sitindaon mengunggah pemberitaan mengenai pernyataan Mahfud MD, yang menyebut postingan Wasekjen Demokrat Andi Arief soal 7 kontainer surat suara tercoblos termasuk penyebaran hoaks.

Mahfud MD juga mengatakan dirinya mengira Andi Arief sudah tahu bahwa kabar tersebut tidak benar, namun tetap mencuitkannya.

Menanggapi hal tersebut, Jansen Sitindaon mengungkapkan apabila hoaks adalah memfinalisasi suatu informasi.

Sedangkan cuitan Andi Arief adalah mempertanyakan.

Sehingga menurutnya tidak masuk kategori penyebaran hoaks.

"Hoax itu MEMFINALKAN suatu informasi!

Pernyataan Andi di twett tersebut MEMOHON pihak terkait mengecek kebenaran informasi tersebut. Dimana Hoax nya?

--KPU itu digaji rakyat! Ke Priok juga pakai mobil dinas rakyat.

Jadi cek saja, TAK USAH SOK EMOSI! Jika tidak siap mundur saja," tulis Jansen Sitindaon.

Lebih Lanjut, Jansen Sitindaon menyindir Mahfud MD dengan mengatakan telah lahir peramal baru.

Lantaran Mahfud MD mengira-ngira Andi Arief sudah tahu soal kabar bohong tersebut.

"Narasi @mohmahfudmd: "saya kira Andi Arief pasti tahu kalau itu juga tidak benar".

Telah lahir PERAMAL BARU! Sejak sore rekaman itu sdh menyebar. Ketua KPU jg sudah tahu.

Benar tidaknya rekaman itu harus dibuktikan dilapangan!

Apalagi terkait Pemilu.

Itu maka Andi minta di cek,"sambung Jansen Sitindaon.

Postingan Jansen Sitindaon (capture/Twitter/jansen_jsp)

Pernyataan Mahfud MD

Sebelumnya diberitakan, Mahfud MD menyinggung soal orang yang menyebarkan berita hoaks melalui akun media sosial.

"Taruhlah orang mengatakan harap dicek itu, itu provokasi sebenarnya."

"Kalau dia memang tahu itu kan tidak harus dicuitkan, datang saja ke kantor polisi atau datang ke KPU (Komisi Pemilihan Umum), 'ini lho ada ini tolong di cek'," kata Mahfud MD seperti dikutip dari tayanganKompas TV,Jumat (4/1/2019).

"Kalau dicuitkan itu sebenarnya sengaja menyebarkan berita bohong, kalau menurut saya."

Saat ditanya mengenai politisi Partai Demokrat Andi Arief yang mencuitkan kabar adanya 7 kontainer surat suara tercoblos, Mahfud MD menegaskan twit itu termasuk penyebaran berita hoaks.

"Ya menurut saya termasuk penyebaran berita bohong, dan penyebaran berita menurut saya substansi sudah pasti bohong," tutur Mahfud MD.

"Saya kira Andi Arief pasti tahu kalau itu juga tidak benar."

"Seumpama pun menduga benar pun kan tidak harus dicuitkan. Dia bisa sampaikan ke kantor polisi bisa sampaikan ke KPU sehingga tidak menimbulkan keresahan."

"Kalau dicuitkan dengan bahasa seperti itu jelas merupakan provokasi kepada masyarakat, mempercayai hal-hal yang tidak ada dasarnya sama sekali," jelas Mahfud MD.

Saat ditanya mengenai pembelaan Andi Arief yang menyebutkan twit itu untuk memastikan kabar 7 kontainer, Mahfud MD membantah pernyataan itu.

"Tidak bisa, tidak bisa, karena kalau hanya ingin mengatakan itu dia bisa langsung datang ke kantor polisi atau DM, direct message ke polisi atau ke KPU di datangi, kan di situ ada humasnya yang setiap hari melayani pengaduan-pengaduan."

"Kalau langsung dicuitkan seperti itu, menurut saya harus dipanggil oleh aparat yang berwajib," tandas Mahfud MD.

Sebelumnya, Andi Arief sempat menuliskan twit soal adanya berita surat suara tercoblos melalui akun Twitternya.

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar," tulis akun@AndiArief__, pada pukul 20.05, Rabu (2/1/2019).

Tweet Andi Arief soal surat suara sudah dicoblos (Capture Twitter)

Pelaku Ditangkap

Andi Arief ketika dikonfirmasi menegaskan bahwa kicauannya itu hanya berupa imbauan agar ada pihak yang melakukan pengecekan terkait kabar tersebut.

"Saya mengimbau supaya dilakukan pengecekan," ujar Andi Arief, Kamis (3/1/2019), padaKompas.com.

Andi Arief menyayangkan ada pihak-pihak yang justru menuding bahwa dirinya adalah penyebar hoaks.

Saat ini, kasus tersebut telah ditangani oleh pihak berwajib.

Bareskrim Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Siber berhasil menangkap 2 orang pelaku penyebaran, Jumat (4/1/2019), atau 2 hari pasca isu hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, 2 orang tersebut berinisial HY dan LS.

Dedi menjelaskan dua orang itu berperan sebagai penyebar hoaks melalui media sosial.

HY dan LS sama-sama menyebarkan konten tersebut di tempat yang berbeda.

Mereka langsung menyebarkan konten tanpa mengecek terlebih dahulu kebenarannya.

"Di Bogor inisialnya HY dia perannya menerima konten kemudian ikut memviralkan, yang kedua namanya LS yang di Balikpapan, sama menerima konten tidak dicek langsung diviralkan,"ungkapnya padaTribunnews.

Penulis: admin

Sumber: Tribunwow.com