Politik

Megawati Sebut Perayaan Natal Momentum Gelorakan Solidaritas antar Umat


Megawati Sebut Perayaan Natal Momentum Gelorakan Solidaritas antar Umat

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto: Dok. DPP PDIP)

JAKARTA (Pesisirnews.com) - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri berpesan agar Natal menjadi momentum untuk terus menggelorakan solidaritas antar umat beragama. Hal ini disampaikan Megawati pada Perayaan Natal Bersama PDI Perayaan yang digelar Selasa, (27/12).

“Pada Natal ini, mari kita terus menggelorakan solidaritas antara sesame. Khususnya bagi saudara-saudara kita yang sedang dilanda kesusahan akibat bencana,” kata Megawati.

Presiden kelima RI itu melanjutkan, Natal adalah karya penyelamatan dari awal melalui kelahiran Yesus Kristus sang juru selamat. "Semoga dengan karya dari Sang Pencipta ini, bangsa Indonesia semakin diteguhkan," kata Mega.

Melalui Natal, kata Megawati, rahmat kebersamaan dalam kebhinekaan semakin dipahami sebagai kekuatan bangsa dalam menjalankan tugas sejarahnya. Teristimewa bagi mereka yang masih terpinggirkan, miskin, dan yang diperlakukan tidak adil.

“Semoga cahaya Natal semakin membangun optimisme dan harapan. Terus genggam tangan persatuan, perkuat jiwa gotong royong dan kobarkan semangat bagaikan api nan tak kunjung padam,” ucapnya.

Senada dengan Megawati, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memperkuat gotong royong dalam mengatasi segala tantangan. “Mari kita bersama-sama melangkah maju untuk Indonesia,” kata Puan.

Sementara, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, bahwa Natal pada dasarnya merupakan suatu karya penyelamatan dari awal dari sosok bayi Yesus yang lahir di kandang yang hina. Hak ini mencerminkan semangat solidaritas dan keberpihakan kepada kaum miskin.

”Itulah akar rumput dari PDI Perjuangan yang selalu berpihak pada wong cilik,” ungkap Hasto. Hasto pun mengungkapkan fakta bahwa PDI Perjuangan sebagai satu-satunya partai yang memiliki Badan Kebudayaan Nasional mencerminkan seluruh esensi dari kehidupan spiritualitas kebangsaan. (PNC/KBRN)

Penulis:

Editor: Anjar