WASHINGTON, Pesisirnews.com - Melansir laman knowledge-time.com, Kamis (17/12/2020), intelijen AS mengungkapkan bahwa Cina telah melakukan "eksperimen manusia" terhadap para veteran Tentara Pembebasan Rakyat dengan harapan dapat meningkatkan “keterampilan biologis†pasukan Cina secara canggih,†kata pejabat intelijen AS Jumat (4/12) lalu.
John Ratcliffe, Direktur Intelijen Nasional, memasukkan argumen yang meledak-ledak dalam opini panjang di Wall Street Journal di mana dia mengklaim bahwa Cina mewakili bahaya yang signifikan bagi keamanan nasional AS.
"Tidak ada batasan hukum untuk mengejar pengaruh Beijing," tulis Ratcliffe, anggota lama Kongres Texas dari Partai Republik.
Kantornya dan CIA tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari gagasan bahwa Cina sedang berusaha membangun tentara super secara genetik seperti dalam film-film Hollywood, contohnya "Captain America", "Bloodshot" dan "Universal Soldier."
Tahun lalu, dua akademisi Amerika menerbitkan sebuah makalah yang mengeksplorasi rencana Cina untuk menerapkan bioteknologi di medan perang, termasuk indikasi bahwa Cina terlibat dalam pemanfaatan teknologi pengeditan gen untuk meningkatkan kinerja manusia, dan mungkin prajurit militer.