Tekno

Teleskop Hubble Temukan Uap Air di bulan Jupiter Europa, Dapat Mendukung Kehidupan?


Teleskop Hubble Temukan Uap Air di bulan Jupiter Europa, Dapat Mendukung Kehidupan?

Ilustrasi: Bulan Jupiter.  (SpaceNews)

Pesisirnews.com - Sebuah temuan terbaru dari pengamatan Teleskop Luar Angkasa Hubble terhadap bulan es Jupiter, Europa, mengungkapkan adanya uap air yang persisten (terus-menerus, red), yang menunjukkan suatu kondisi potensial yang ramah bagi kehidupan, menurut NASA.

Sebagai informasi, Teleskop Luar Angkasa Hubble adalah kerjasama internasional antara badan antariksa AS dan Badan Antariksa Eropa.

Dilansir dari ibtimes.co.in, Sabtu (16/10/2021), para astronom di KTH Royal Institute of Technology, Space and Plasma Physics, Swedia menemukan bahwa Europa secara misterius memiliki lautan luas di bawah permukaan esnya.

Pengamatan sebelumnya dari uap air di Europa telah dikaitkan dengan gumpalan yang meletus melalui es, seperti yang difoto oleh Hubble pada tahun 2013.

“Mereka memanjang lebih dari 60 mil dan menghasilkan gumpalan uap air sementara di atmosfer bulan, yang hanya sepersejuta tekanan permukaan atmosfer bumi,” kata NASA.

Temuan baru yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters, menunjukkan jumlah uap air yang sama tersebar di area yang lebih besar di Europa dalam pengamatan Hubble mulai dari 1999 hingga 2015.

Ini menunjukkan keberadaan atmosfer uap air dalam jangka panjang hanya di belahan bagian belakang Europa - bagian bulan yang selalu berlawanan arah gerakannya di sepanjang orbitnya.

Penyebab asimetri antara belahan depan dan belakang ini tidak sepenuhnya dipahami.

Untuk membuat penemuan ini, Lorenz Roth dari KTH menyelidiki arsip dataset Hubble, memilih pengamatan ultraviolet Europa dari 1999, 2012, 2014 dan 2015 saat bulan berada di berbagai posisi orbit.

Pengamatan semua diambil dengan Hubble's Space Telescope Imaging Spectrograph (STIS).

Pengamatan STIS ultraviolet memungkinkan Roth untuk menentukan kelimpahan oksigen - salah satu konstituen air - di atmosfer Europa, dan dengan menafsirkan kekuatan emisi pada panjang gelombang yang berbeda ia dapat menyimpulkan keberadaan uap air.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar