Artikel

Zaman Edan, Mantu Kencani Mertua

pesisirnews.com pesisirnews.com
Zaman Edan, Mantu Kencani Mertua

PESISIRNEWS.COM -;Mantu sampai kencani mertuanya ?,Zaman sudah edan. Makin banyak hubungan cinta yang terlarang.


Dikutip dari Fajar.co.id, Karin, 28, paham benar kalau Mira, 53, mamanya, sangat menggoda orangnya. Parasnya ayu meski wajahnya berkeriput. Badannya juga semok aduhai. Jiwanya juga bak mama muda, masih enerjik dan semangat menjaga bentuk tubuh.


BACA JUGA :Ops-Keselamatan-Lancang-Kuning-2020--Polres-Kampar-Bagikan-Masker-kepada-Pengguna-Jalan


Meski seksian mama ketimbang dirinya, sejak awal Karin tak pernah menaruh waspada, apalagi curiga. Pikirnya, yah tidak mungkin juga suaminya akan tergoda mertua sendiri, pun sebaliknya. Kan sama-sama sayang Karin.


BACA JUGA :Demokrat-Rohil-Putus-Rantai-Covid-19-di-Bagan-Batu--700-Rumah-Warga-Disemprot-Disinfektan


Lha dalah, Karin terlalu berbaik sangka. Karena rupanya, di belakangnya, mertua dan mantu ini ada main. Perselingkuhan itu Karin tangkap sendiri.


Ceritanya, suatu ketika Donwori mengantar Mira kerja. Karin sempat terkejut kala itu. Sepanjang dua tahun menikah, baru kali ini dia melihat Donwori begitu perhatian ke mertua. Donwori sih alasannya karena kasihan kalau melihat Mira berangkat sendiri.


Oh iya, Mira punya usaha salon. Yang dikelola dan dijalankan bersama dengan Karin. Namun beberapa bulan terakhir, Karin vakum karena hamil. Dengan kondisi kandungan yang lemah.


Balik lagi ke Donwori mengantar Mira. Meski merasa aneh, Karin saat itu belum curiga. Hal ini karena Donwori juga terus mengabari. "Sepulang ngantor nanti aku nganter mama nyetok obat rambut, jare mama kehabisan," kata Karin mengulang isi pesan suaminya, di kantor pengacara dekat Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, beberapa waktu lalu.


Karin kemudian masak seadanya sambil menunggu dua orang itu pulang. Namun yang ditunggu tak juga datang. Bahkan ditelepon pun gak ada yang merespons. Karin yang khawatir akhirnya menunggu di depan teve. Hingga tertidur.


Karin pun terbangun tengah malam. Ia sempat linglung karena posisinya masih sama. Apa suami dan mamanya sudah pulang, pikirnya. Lalu Karin pun melihat ke garasi. Kendaraan sudah terparkir. Dia lega. "Owalah, sudah pulang, sengaja gak bangunin aku biar gak ganggu paling ya," pikirnya saat itu.


Ia pun bergegas menyusul suaminya ke kamar. Namun saat melewati kamar Mira, langkah Karin terhenti. Di sela-sela pintu yang terbuka sedikit, Karin mendapati pemandangan saru. Yakni Mira yang tengah bersandar manja di bahu Donwori.


Dalam hati Karin sudah berkecamuk. Apa-apaan ini? Mana ada mantu yang masuk ke kamar mertuanya tengah malam? Mesra-mesraan lagi. Karin yang kala itu terbakar emosi langsung meneriaki pasangan itu.


Donwori terpaku, seperti tertangkap basah. Namun tidak dengan Mira. Dia malah marah-marah mengatakan Karin tidak sopan. Nyelonong masuk ke kamar mamanya, tanpa izin.


Sambil menangis Karin meminta klarifikasi ke Donwori. Namun suaminya hanya diam mematung tak berdaya. Sebaliknya, Mira lah yang malah berani dan mengeluarkan kata-kata yang tak pernah dia sangka akan dia dengarkan.


"Suamimu iku butuh kasih sayang, sik enom sik sehat, lha kon kandungane lemah, gak ada yang nuruti. Mama juga sudah lama ditinggal ayah mati, mama ya kesepian." Kalimat Mira membuat Karin tercekat.


Betapa jawaban itu bagaikan petir geledek. Dipertimbangkan seperti apa pun tetap saja tak masuk akal. Kok bejat sekali, mantu sama mertua ini, pikirnya.


Menurut Karin, perbuatan mertua dan mantu ini sudah tak mungkin ditoleransi. Jika dia melihat Donwori dan Mira dari hari-ke hari, perasaannya makin buruk. Maka itu dia putuskan untuk lepas hubungan dari keduanya. Dan cari rumah kontrakan untuk ditinggali. "Tapi cerai ini, aku nunggu anak lahir dulu. Gak kuat pasti aku kalau hamil-hamil ke pengadilan, betapa stresnya," pungkasnya. (***)


[ADNOW]

Penulis: Haikal