Menurut Kapolres, jajarannya sudah menyiapkan sejumlah perangkat pendukung, baik dalam mengantisipasi kebakaran berupa pompa air (mini streker,)kendaraan angkut, pelatihan simulasi pemadaman dan himbauan antisipasi karhutla kepada masyarakat.
Dan jajaran Polsek sudah memiliki 14 unit drone yang dapat digunakan untuk memantau dan patroli udara antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Dijelaskan Dasmin, salah satu koordinasi internal adalah arahan untuk memaksimalkan penggunaan dashboard aplikasi Lancang Kuning.
"Aplikasi Lancang Kuning adalah aplikasi yang terhubung dengan informasi kebakaran hutan dan lahan di daerah-daerah rawan Karhutla," kata AKBP Dasmin Ginting SIK Kapolres Rohul.
Diterangkannya lebih lanjut, aplikasi Lancang Kuning yang tersinkronisasi dengan pihak kepolisian berisikan sumber informasi terkait lokasi kebakaran berdasarkan pemantauan satelit,
dan wajib bagi personil polisi serta bisa juga diakses secara terbatas oleh sejumlah pihak yang peduli terhadap isu kebakaran hutan dan lahan.
"Saat ini, Polres Rohul juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder baik dari pihak pemerintah maupun elemen swadaya lainnya dalam penanganan karhutla," ungkapnya.
Kapolres juga berharap sebagai koordinasi externalnya , keseriusan tersebut disambut antusias yang sama oleh pihak Pemkab Rokan Hulu sebagai pemangku wilayah.
Menurut Kapolres sejumlah kawasan rawan karhutla di Rokan Hulu yang menjadi perhatian khusus pihaknya diantaranya adalah Bonai Darussalam, Rokan IV Koto, Tandun dan Kabun.
Dan menghimbau, agar masyarakat Rokan Hulu tidak melakukan pembakaran kawasan hutan dan lahan dengan alasan apapun.
[ADNOW]
"Selain karena alasan melanggar hukum, membersihkan lahan dan hutan dengan cara membakar juga merugikan lingkungan, masyarakat dan orang banyak. Janganlah kepentingan pribadi tersebut mengalahkan kepentingan orang banyak,"tegas Dasmin Ginting(acce)
Penulis: Haikal
-
Politik
-
Daerah
-
Daerah
-
Daerah
-
Daerah
-
Daerah