Peristiwa

Tim Advokasi Novel Baswedan Mendesak Polri Untuk Memburu Otak Dibalik Serangan Ini

pesisirnews.com pesisirnews.com
Tim Advokasi Novel Baswedan Mendesak Polri Untuk Memburu Otak Dibalik Serangan Ini

Penyidik Senior KPK Novel Baswedan (Breakingnews.co.id)

Jakarta,PESISIRNEWS.COM - Penangkapan dua
Polisi aktif yang disangkakan menyiram air keras terhadap penyidik Komisi
Pemberantasan Korupsi(KPK)Tim advokasi Novel Baswedan mendesak Polri agar tidak
berhenti sampai disitu.

BACA JUGA :Kedai-tuak-di-Pelalawan-jadi-saksi-tragedi-berdara



Dilansir dari .law-justice.co-Mereka juga
mendesak kepolisian untuk memburu otak di balik serangan ini yang ditengarai
perwira kepolisian berpangkat jenderal.

BACA JUGA :Liburan-Sekolah--Puluhan-anak-ikuti-Khitanan-Massal-Gratis



"Polisi
harus mengungkap jenderal dan aktor intelektual lain dalam kasus ini."
Anggota tim advokasi, Yati Andriati menyampaikannya melalui keterangan tertulis
Jumat, 27 Desember 2019 seperti melansir tempo.co.




Dugaan
keterlibatan jenderal polisi dalam kasus penyiraman ini pernah disampaikan
sendiri oleh Novel. Novel berkisah, dua penyelidik kepolisian mendatangi rumah
dia di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, tak lama setelah ia
kembali dari Singapura pada 22 Februari 2018.




Kata Novel,
mereka berniat menggali keterangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi itu
dalam peristiwa teror pada subuh hari 11 April 2017.




Rencana itu
batal lantaran pemeriksaan itu lagi-lagi menanyakan soal keterlibatan jenderal.
Novel tak menggubrisnya. "Kalau saya jawab, apa kamu berani nangkep, saya
yakin enggak," kata Novel saat ditemui Tempo, Jumat, 6 April 2018.



[MGID]

Novel juga
pernah mengaku telah mengumpulkan semua informasi yang menguatkan dugaan
keterlibatan seorang jenderal polisi dalam upaya pengaburan barang bukti kasus
penyiraman air keras terhadap dirinya.




Seorang
perwira tinggi yang masih aktif di Markas Besar Kepolisian RI tersebut juga
disinyalir punya andil dalam serangkaian teror terhadap penyidik KPK lainnya
beberapa tahun terakhir.



[ADNOW]

"Bukti ini
ada. Bukan bohongan. Saya siap memberikan semuanya, sekali lagi, semuanya,
kepada tim pencari fakta seandainya nanti terbentuk," kata Novel, 2 Agustus
2017.(""")

Penulis: Haikal