Jakarta,PESISIRNEWS.COM
- Usulan dari PT PLN(Persero) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)
masih menunggu terkait rencana
penyesuaian tarif listrik tahun depan, mekanismenya setiap tiga bulan PLN
menyampaikan usulan,kata Menteri ESDM Arifin Tasrif.
LIHAT JUGA :Universitas-Islam-Indragiri-Akan-Mewisuda-Sebanyak-244-Yang-Tersebar--Dibeberapa-Fakultas
"Sejauh
ini kami belum menerima usulan, belum ada langkah-langkah untuk melaksanakan,
di lain sisi, bahwa program ini masuk dalam APBN 2020," ujar Arifin dalam
rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,
Rabu, (27/11/2019).
LIHAT JUGA :Apel-Konsolidasi-Kesiapan-Penanggulangan-Karlahut--ini-Kata--Kapolres-Rohil
Menurut dia,
program tersebut telah dirumuskan di Badan Anggaran. Kementerian ESDM pun
sepakat untuk mendalami lagi mengenai data yang harus disisir.
"Lebih
presisi lagi sehingga memang bisa menerapkan kebijakan ini secara tepat,"
imbuhnya.
Lebih lanjut
dirinya mengatakan harus memperhatikan kondisi objektif saat ini, karena banyak
pertimbangan yang harus dilakukan. Menurut Arifin, meski penyesuaian tarif 900
VA sudah ditetapkan di APBN, tetap harus didetailkan supaya betul-betul tidak ada
yang dirugikan.
"Ya
tapi kalau yang enggak kena sasaran bagaimana? Nanti kan jadi tidak baik,"
terangnya.
Sebelumnya,
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan,
perkara tarif listrik naik atau tidak masih dalam pengkajian. Menurut dia,
penyesuaian tarif, entah itu naik maupun turun dipengaruhi beberapa faktor di
antaranya nilai tukar, Indonesian Crude Price (ICP), inflasi, dan harga patokan
batu bara.
"Masih
digodog, belum sampai pada keputusan. Mau menaikkan enggak? Belum, masih
dikaji," paparnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, (22/11/2019).
Akan tetapi,
Rida mengatakan, untuk golongan 900 VA sudah pasti tidak disubsidi. Namun, Ia
kembali menegaskan naik tidaknya masih dikaji yang artinya masih ada beberapa
kemungkinan.
"Nah
itu (29 ribu) hanya salah satu contoh. Belum diputuskan. Skenarionya banyak,
salah satunya misalnya tidak naik sama sekali, tapi belum di putuskan sama
sekali. 900 VA pasti tidak disubsidi lagi tapi tidak berarti dinaikkan,"
imbuhnya.
[MGID]
Lebih
lanjut, Rida mengatakan kebijakan itu akan berdampak ke kompensasi yang saat
ini sedang dihitung-hitung. Menurut dia, sedang dilakukan kajian per tiga
bulan, yakni September, Oktober, November dan belum selesai. Tren saat ini
adalah gas dan batu bara turun sehingga kemungkinan untuk turun juga ada.
"Kita
sedang mengkaji menyiapkan beberapa skenario. Gimana kalau naik, gimana kalau
enggak, gimana kalau naik bertahap atau naiknya sekaligus. Itu dikaji semua
belum diputuskan," paparnya.
Sumber :https://www.cnbcindonesia.com