Memburuknya kinerja ISAT disebabkan oleh anjloknya pendapatan sebesar Rp 6,6 triliun (22,68%). Di mana, ISAT hanya mampu mengantongi pendapatan Rp 23,14 triliun pada tahun 2018. Padahal, di 2017 perusahaan masih bisa menggalang pendapatan Rp 29,93 triliun.
Dari komposisinya, penurunan pendapatan terbesar terjadi pada lini bisnis seluler dari Rp 24,49 triliun di 2017 menjadi Rp 18,03 triliun di 2018. Lini bisnis multimedia, komunikasi data dan internet juga terpantau turun menjadi Rp 4,38 triliun.
Sebenarnya, perusahaan sudah melakukan sejumlah upaya efisiensi yang tercermin dari penurunan beban pada penyelenggaraan jasa, penyusutan & amortisasi, pemasaran serta umum & administrasi.
Namun, efisiensi yang dilakukan tampaknya belum mampu mengimbangi penurunan pendapatan yang terjadi.
Wacana pembelian kembali (buyback) saham PT Indosat Tbk lagi-lagi mencuat setelah Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengumumkan rencana merealisasikan janji yang belum ditunaikan Jokowi itu.
Hal tersebut disampaikan sebagai salah satu janji kampanye. Jika terpilih, Sandiaga akan melakukan komunikasi dengan Qatar soal rencana buyback Indosat. Upaya ini juga bagian strateginya yang diberi nama Big Push. (Z68)
Penulis: Zanoer
-
Politik
-
Nasional
-
Politik
-
Politik
-
Nasional
-
Nasional