Hakekat Ukhuwah Islamiyah


Hakekat Ukhuwah Islamiyah

PESISIRNEWS.COM - alam Alqur'an Surat Ali Imran ayat 103, Allah menyatakan :

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh- musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk"

 

Akhir-akhir ini NKRI digoncang oleh Isu-isu yang memecah belah Umat beragama, sebagaimana yang ditayangkan media yang kebenarannya diragukan, ini semua cenderung dilakukan untuk kepentingan individu dan golongan tertentu atau untuk  kepentingan politik tertentu. Seperti kita lihat permasalahan   yang menjerat Ahok sebagai penista agama, sesungguhnya   jauh lebih kecil dibandingkan dengan permasalahan besar internal kepemimpinan umat Islam Indonesia. Jika umat Islam bersatu dibawah manajemen kepemimpinan Islam, maka masalah penistaan agama seperti kasus ahok tidak perlu  diselesaikan dengan cara besar-besaran seperti mau revolusi, yang berpotensi menimbulkan kerusuhan dan huru hara ulah provokator yang sulit dikontrol, sehingga menimbulkan kerugian umum yang harus ditanggung Negara dan rakyat banyak secara tidak langsung. Permasalahan besar umat Islam adalah belum dapat mewujudkan kesatuan visi dan misi dan gerakan dalam manajemen keumatan terkait masalah kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan, sebagaimana tersurat dan tersirat dalam Al- qu'ran yang belum terpenuhi. Umat Islam tetap terkotak-kotak dalam firqoh politik dan mudah diadudomba dengan kepentingan-kepentingan sesaat.   Diperlukan secepatnya reformasi dan revitalisasi gerakan sistem dan manajemen keutamaan dan politik Islam.

 

Pembentukan Negara kesatuan republik Indonesia bertujuan untuk menyatukan seluruh wilayah nusantara agar menjadi Negara yang  besar dan kokoh dengan  kekuasaan Negara  yang  bersifat Sentralistik. Tekad tersebut tertuang dalam Alenia kedua pembukaan Udang-undang dasar Negara repuplik indonesia tahun 1945 yang berbunyi "…dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berhahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur ".

Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan didasari pertimbangan bahwa negara kesatuan adalah  bentuk yang ditetapkan sejak awal berdirinya negara Indonesia dan dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan sebuah bangsa yang majemuk ditinjau dari berbagai latar belakang (dasar pemikiran). UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 secara nyata mengandung semangat agar Indonesia bersatu, baik sebagaimana tercantum dalam Pembukaan maupun dalam pasal-pasal yang langsung menyebutkan  tentang Negara Kesatuan  Republik Indonesia yaitu pasal 1 Ayat (1) Pasal l8 Ayat (1), Pasal 18B Ayat (2), Pasal 25A dan Pasal 37 Ayat (5) mengukuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. dan keberadaan lembaga-lembaga dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dipertegas dalam alenia keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu " ...dalam upaya membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesa".

 

Dengan terciptanya ukhuwah islamiyah dalam masyarakat, mari kita rapatkan shaf kita dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk selalu menjaga persaudaraan, persatuan, kesatuan dan keutuhan sesama Umat dengan tidak melakukan aksi demo ke jalan yang justru dapat merugikan kita sesama Umat Islam. Semoga proses hukum yang sedang berjalan dapat menyelesaikan segala permasalahan yang tengah kita hadapi, dan semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, kepada pemimpin Negara Republik Indonesia, dan menjadikan Negara kita yang berkeadilan yang sama-sama kita dambakan. Aamiin.... yaa...rabbal‟alamiin


Penulis: