Nasional

Malaysia Ngotot Cari Kapal Pembawa Harta Karun Ini di Laut RI


Malaysia Ngotot Cari Kapal Pembawa Harta Karun Ini di Laut RI
JAKARTA, PESISIRNEWS.COM - Malaysia belum menyerah mencari kapal asal Portugis Flor de la Mare. ‎Alasannya kapal yang berlayar di abad 17 ini diketauhi membawa emas cukup banyak dari Kerajaan-kerajaan Malaka.

"F‎lor de la Mar ini kapal Portugis abad 17 merampas harta kekayaan kerajaan di Malaka. Dia bawa banyak perhiasan dan emas begitu dalam catatan sejarah Portugis. Sampai sekarang Malaysia masih ngotot mencari kapal itu," kata ‎Sekjen Asosiasi Perusahaan Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam Indonesia (ASPBMKT) Harry Satrio, saat berdiskusi di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta, Senin (8/6/2015).

Meski demikian, dalam beberapa catatan sejarah, kapal ini tidak tenggelam di zona laut Malaysia. Justru kapal ini diketauhi tenggelam di Selat Malaka tepat nya di perbatasan laut Aceh dan Medan, masuk zona laut Indonesia.

"Menurut catatan justru kapal ini ada di wilayah kita," tambahnya.

Sayangnya sikap yang diambil Indonesia tidak seagresif apa yang dilakukan Malaysia. Padahal bila dilihat, kekayaan yang dibawa kapal ini cukup banyak.

‎Di sektor ‎pengangkatan harta karun bawah laut atau yang lebih dikenal Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), Malaysia mempunyai kebijakan yang lebih pro terhadap pengusaha. Misalnya pembagian hasil untuk pengusaha jauh lebih besar ketimbang negara dengan porsi 70:30. Sementara Indonesia 50:50.

"‎Sudah diburu sejak 1990 tetapi sampai sekarang belum ketemu, namun Malaysia masih memburu itu. ‎Pemerintah seharusnya bisa mengandalkan kita. Ini harta karun para sultan Malaka saat itu. Malaysia terus mencari," tegasnya.

Tak hanya diuber-uber pemburu harta karun, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pernah mendata, kapal milik Portugis dan karam di perairan Indonesia itu pun menyedot perhatian sineas dunia.

Tak tanggung-tanggung, produser film Titanic pun berminat mengabadikan sejarah Flor de la Mare dalam sebuah karya film. Lalu ada lagi, perusahaan film dokumenter ‎National Geographic juga sudah mengajukan proposal, untuk meliput jika nanti Flor de la Mare betul-betul ditemukan dan diangkat.



Sumber: Detik.com
Penulis: