Gambar itu pun belum sempurna dilukis lewat tangan seni Pak Raden.
Beberapa bagian juga masih terlihat belum diberi warna dan belum
disempurnakan sketsa gambarnya, hingga Pak Raden menghembuskan nafas
terakhirnya.
"Bapak hidup sebagai tukang gambar, dan lahir 'Si Unyil' juga
dari talenta bapak memvisualisasikan," ucap Manajer Pak Raden, Prasodjo
saat ditemui dirumah duka.
Prasodjo menuturkan, Pak Raden memang merupakan salah satu seniman
yang sangat memperhatikan dan menjunjung tinggi kesenian khususnya
kepada anak-anak Tidak hanya itu, ruang kamar tersebut juga terdapat sebuah lukisan
yang menggambarkan 5 anak-anak saat tengah bermain alat tradisional,
Engrang. Seperti diketahui, saat ini anak-anak sudah jarang sekali
menemukan alat bermain tradisional tersebut..
Sejumlah lukisan lain yang berwarna hitam-putih juga terpampang jelas
di hampir setiap dinding rumah Pak Raden. Belasan boneka 'Unyil' dan
kawan-kawannya pun terpajang di sebuah lemari kaca yang berada di bagian
ruang utama rumahnya.
"Total karya bapak ada sekitar 48 sampai 50-an lah. Saya belum tahu
nanti karyanya mau diapakan. Biarkan jadi urusan ahli waris atau
keluarga saja," tuturnya.
Sukai Fan Page Facebook Pesisirnews.com, untuk mendapatkan berita terbaru. Silahkan Klik DISINI / Follow twiter klik DISINI