Peristiwa

Cerita Kakek Sanusi 79 Tahun, Dari Marbot Masjid Alih Profesi ke Usaha Biro Jodoh


Cerita Kakek Sanusi 79 Tahun, Dari Marbot Masjid Alih Profesi ke Usaha Biro Jodoh

Sanusi duduk di teras rumahnya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Sabtu (13/11/2021). (Foto: KOMPAS.COM/ASIP HASANI)

Pesisirnews.com - Siang itu, Sanusi, pria berusia 79 tahun duduk di teras rumahnya memakai sarung dan kopiah. Di dekatnya, terlihat sebuah spanduk berukuran 1x1,5 meter bertuliskan "Biro Jodoh".

Warna tulisan merah membuat spanduk itu terlihat jelas dari kejauhan. Di bawah tulisan "Biro Jodoh", tertulis "gadis, jejaka, duda, dan janda", dengan ukuran huruf lebih kecil dan warna tidak menonjol.

Di sudut bawah spanduk itu tertulis "P. SANUSI". Itu adalah spanduk biro jodoh yang viral di media sosial TikTok beberapa waktu terakhir.

Sanusi terlihat sangat ramah. Ia mengaku baru tiga bulan lalu memasang spanduk yang belakangan viral tersebut.

Meski begitu, soal perjodohan, Sanusi telah menggeluti aktivitas itu sejak lama.

"Tapi saya menjodohkan orang sudah lama," ujar Sanusi menggunakan bahasa Jawa di teras rumahnya, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (13/11/2021), dikutip dari kompas.com.

Sanusi buru-buru menuju sebuah lemari di ruang tengah rumahnya. Tiba-tiba, ia kembali dengan beberapa lembar foto ukuran postcard.

Sembari tertawa, ia menyebut, foto-foto itu merupakan milik kliennya yang belum mendapatkan jodoh. Terlihat tujuh foto yang dipajang Sanusi, lima laki-laki dan dua perempuan.

Sanusi memasang foto itu di meja. Begitulah cara kakek itu memulai proses perjodohan bagi warga yang datang kepadanya.

"Dilihat dulu fotonya, kalau cocok balik fotonya. Di belakang ini ada nama dan nomor telepon pemilik foto," tutur Sanusi yang pernah menjadi marbot di sebuah masjid di Kota Blitar itu.

Jika klien tertarik dengan salah satu foto, Sanusi akan memintanya mencatat nomor ponsel di belakang foto tersebut.

Sanusi pun akan meminta klien itu menelepon dan mengundang si empunya foto untuk bertemu di rumah Sanusi.

"Kalau bisa saat itu juga ya lebih baik. Kalau tidak bisa ya lain waktu. Tapi saya selalu minta mereka bertemu di sini dengan saya saksikan," ujarnya.

Sejak hampir tiga bulan lalu memasang spanduk di teras rumahnya, Sanusi mengeklaim sudah lima pasangan yang menggunakan jasanya berjodoh dan menikah.

Jumlah itu tak termasuk dengan pasangan yang berjodoh sebelum Sanusi memasang spanduk.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar