Peristiwa

Gubernur Riau Adukan Pendemo ke Polda Riau Gara-gara Foto Diri Diedit Jadi Drakula


Gubernur Riau Adukan Pendemo ke Polda Riau Gara-gara Foto Diri Diedit Jadi Drakula

Pendemo membawa spanduk gambar Gubernur Riau, Syamsuar, yang diedit menjadi drakula. (Foto: Raja Adil/detikcom)

PEKANBARU, Pesisirnews.com - Gubernur Riau Syamsuar murka gara-gara foto dirinya diedit menjadi drakula. Dilansir dari detik.com, Jumat (25/6), Syamsuar yang tak terima fotonya diedit, mengadukan persoalan tersebut ke polisi.

"Beliau dapat laporan dari stafnya ada demo dari massa Aliansi Mahasiswa Penyelamat Uang Negara dikoordinir oleh seseorang bernama Alqodri," kata kuasa hukum Syamsuar, Alhendri, saat dimintai konfirmasi, Kamis (24/6/2021).

Editan foto Syamsuar menjadi drakula muncul saat puluhan mahasiswa berdemo di halaman kantor Kejaksaan Tinggi Riau awal Juni lalu. Massa mendesak Korps Adhiyaksa itu menyelidiki kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) Rp 56,7 miliar di Pemkab Siak tahun anggaran 2014-2019.

Dugaan korupsi itu terjadi saat Syamsuar masih menjabat Bupati Siak. Massa berorasi dan membentangkan spanduk yang bertuliskan desakan agar penyidik segera memeriksa Syamsuar.

Dalam aksinya, kata Alhendri, massa membawa spanduk bergambar Syamsuar yang sudah diedit. Foto diedit dengan gigi taring panjang layaknya drakula.

Tidak hanya foto karikatur, dalam spanduk itu juga tertulis 'Tangkap Gubernur Drakula' yang dibentangkan di depan pintu masuk Kejaksaan Tinggi Riau, Rabu (2/6). Hal ini dinilai bermuatan penghinaan dan akhirnya diadukan.

"Dalam demo itu ada spanduk bermuatan penghinaan, ada karikatur wajah dia yang seakan-akan diedit seperti drakula. Tetapi ada tulisan 'Tangkap Gubernur Drakula', ini kalau dikaji jelas arahnya itu ke Syamsuar," katanya.

"Karena merasa dirugikan, dia melakukan upaya hukum atas nama pribadi, berupa pengaduan. Beliau mengajukan secara pribadi, bukan sebagai gubernur ya," kata Alhandri lagi.

Pengaduan sendiri dibuat pada 2 Juni setelah demo berlangsung. Bahkan pengaduan itu telah diterima Polda Riau dan saat ini masih menunggu pemeriksaan dari Polda.

"Pengaduan sudah diterima di SPKT Polda Riau, 2 Juni 2021. Bukan hanya Syamsuar sendiri, tetapi orang lain juga resah, kalau mau demo ya silakan demo saja, kritisi, tapi tindakannya jangan sadis seperti itu," katanya.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar