Ekbis

Piutang Pemkab Meranti Dengan Bulog Rp 850 Juta, ini tanggapan Pemkab


Piutang Pemkab Meranti Dengan Bulog Rp 850 Juta, ini tanggapan Pemkab
Ilustrasi

PESISIRNEWS.COM, SELATPANJANG - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki hutang ke Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) sebesar Rp 850 juta. Atas hal itu, kabupaten terbungsu di Riau itu diklem sebagai kabupaten yang memiliki hutang terbanyak di Bulog.


Hal ini terungkap atas himbauan Bulog Riau dan Kepri terhadap rekapitulasi piutang beras miskin (Raskin) Kepulauan Meranti yang dibeberkan oleh Bulog Kepri. Karena Kepulauan Meranti memiliki piutang terbanyak, mereka pun mengharapkan agar akhir bulan Januari bisa dilunasi. Jika tidak, Bulog terpaksa menghentikan pendistribusian.


Atas hal itu, Kepala Bagian Ekonomi Setdakab Kepulauan Meranti, Agusyanto Bakar S.Sos M.Si sangat menyayangkan statement Bulog Provinsi beberapa waktu lalu ke salah satu media membeberkan besaran piutang Meranti ke Bulog. 


"Kita sangat menyayangkan kanwil Provinsi telah mengeskpos besaran piutang Pemda Meranti ke media masa, padahal hingga saat ini kita saja belum dapat informasi berapa besar piutang Meranti," kata Agusyanto kepada pesisirnews.com, Jum'at (29/1/2016).


Ia juga mengungkapkan, sebelum kanwil menyatakan besaran piutang raskin Meranti, Pemkab sudah sering melakukan kordinasi dengan sub drive Bulog Bengkalis untuk meminta rekapitulasi besaran piutang raskin Meranti, namun belum ditindak lanjuti.


"Hingga saat ini kita belum terima surat rincian piutang raskin itu dari sub Drive Bengkalis, " jelasnya dengan nada kesal.


Ditambahkannya, Pemkab sudah kerap kali mendesak rekapitulasi rincian piutang raskin ke Sub Drive Bengkalis untuk dapat segera dikirim. Jika memang Meranti berhutang segitu besar, Pemkab bisa melakukan tindakan dengan mengeluarkan surat himbauan di setiap kecamatan yang memiliki tunggakan raskin tersebut.


"Sebelum rincian piutang itu kita terima, Pemkab tidak bisa keluarkan surat himbauan disetiap kecamatan,dikarenakan kita tidak tahu kecamatan mana yang memiliki hutang ke Bulog. Pasalnya ketika uang tersebut di kumpul oleh pengurus raskin disetiap kecamatan, uangnya langsung ditranfer ke Kanwil," jelas Agusyanto. (rhd)

Penulis: