International

Korea Utara Tindak Warga yang Pakai Jeans Ketat, Rambut Dicat dan ‘Gaya Kapitalis’ Lainnya


Korea Utara Tindak Warga yang Pakai Jeans Ketat, Rambut Dicat dan ‘Gaya Kapitalis’ Lainnya

Ilustarsi: Pakai jeans ketat, rambut dicat dan gaya kapitalis lainnya jadi kejahatan di Korea Utara. (Int)

PYONGYANG (Pesisirnews.com) - Korea Utara sejak Mei telah melarang pemakaian jeans ketat, rambut dicat, dan segala sesuatau yang dinilai berbau kapitalis dalam upaya untuk menjaga negara itu bebas dari tren mode Barat yang dianggap dapat membuat terjadinya ‘kemerosotan moral’ bagi rakyat Korea Utara.

Tindakan itu terjadi setelah pemimpin negara Kim Jong Un menggambarkan dalam pidatonya seperti dilaporkan BBC bahwa gaya rambut, dan pakaian yang berbau asing sebagai "racun berbahaya”.

“Korea Utara telah meningkatkan tindakan kerasnya terhadap pemakaian jeans ketat, rambut dicat, dan gaya lain yang menunjukkan "bakat kapitalis," kata sebuah sumber di negara itu seperti dilansir dari INSIDER yang mengutip Radio Free Asia (RFA), Kamis (12/5).

Secara khusus, Liga Pemuda Patriotik Sosialis negara itu menargetkan wanita berusia 20-an dan 30-an, kata sebuah outlet berita nirlaba AS, mengutip sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya.

"Patroli liga pemuda menindak orang-orang muda yang berambut panjang sampai ke pinggang, dan mereka yang mewarnai rambutnya menjadi cokelat, serta orang-orang yang mengenakan pakaian dengan huruf asing besar dan wanita yang memakai celana ketat," ungkap sumber itu lagi.

Jika ketahuan, mereka harus menunggu di pinggir jalan hingga patroli selesai menyisir kawasan tersebut.

Kemudian, pihak berwenang akan membawa mereka ke kantor Liga Pemuda, di mana mereka harus "mengaku" kejahatan mereka dalam surat tertulis.

“Pelanggar hanya dibebaskan setelah seseorang membawakan mereka pakaian yang "dapat diterima" untuk dipakai,” lanjut sumber itu.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar