Abdul Somad lalu berceritanya sebelum mulai berceramah dirinya diminta untuk tak pakai simbol-simbol jari.
"Saya diminta berbagai macam. Ustaz nanti tolong kalau ceramah jangan pakai simbol-simbol jari," kata UAS.
Menanggapi permintaan itu, UAS lalu berkelakar.
"Makanya daritadi saya begini saja," kata UAS sambil menelungkupkan kelima jarinya.
UAS juga memberikan jawaban saat ia ditanya soal pilih jari satu atau dua.
"Ustaz jari satu apa jari dua? Jariku 10," kelakar UAS lagi.
"Jamaah sekarang sudah cerdas, jamaah sudah cerdas, jamaah tak bisa ditipu dengan baliho," tambahnya.
Lihat videonya 10.54:
Diketahui, nama UAS sering dibawa jelang pemilihan presiden dengan munculnya simbol jari dukungan politik saat UAS mengisi ceramah.
Baca Juga :Polri: Istri Terduga Teroris di Sibolga Meledakkan Diri
Seperti ceramahnya di Stadion GBLA, Bandung, Sabtu (26/1/2019) silam.
Dalam acara tersebut, berkali-kali kamera menangkap gambar jamaah yang mengacungkan salam dua jari.
Mereka mengacungkan jari telunjuk dan jempol, pose jari yang kerap dilambangkan sebagai pose untuk mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Rekomendasi Politikus yang Dipilih
Sementara, rekomendasi diberikan Ustadz Abdul Somad soal politikus yang layak dipilih dalam Pemilu 2019.
Ya, Ustadz Abdul Somad alias UAS menyebutkan calon anggota legislatif yang harus dipilih dalam Pemilu 17 April 2019 mendatang.
Menurut Ustadz Abdul Somad, wakil rakyat yang harus dipilih adalah calon dewan yang bersedia memperjuangkan kepentingan umat Islam.
Kemudian seberapa besar komitmennya dalam membela agama Islam.
Kriteria itu yang harus dijadikan acuan umat Islam dalam menjatuhkan pilihan pada 17 April mendatang sehingga suara umat Islam yang begitu besar tidak sia-sia.
"Pilih calon dewan yang mau memperjuangkan agama, umat Islam," kata ustadz sejuta followers tersebut saat berceramah di Alun-Alun Kantor Bupati Aceh Singkil, Sabtu (9/3/2019) malam dikutip Serambi Indonesia.
UAS mengingatkan suara umat Islam jangan mubazir dengan diberikan suara kepada calon legislatif yang tak peduli umat.
Lalu umat Islam juga jangan golput, sebab sama halnya dengan memberikan kesempatan kepada calon legislatif yang tidak baik terpilih duduk sebagai wakil rakyat.
"Umat Islam ini cerdas. Jangan golput, suara umat Islam jangan mubazir dengan tidak diberikan kepada calon yang tidak memperjuangkan umat," ujarnya.
Di sisi lain ia mengingatkan jangan memilih politikus atau calon DPR yang memberikan uang.
Namun bila ada yang memberikan uang, UAS menyarankan disumbangkan untuk pembangunan menara masjid Baitusshalihin Pulau Sarok, Singkil, Aceh Singkil.
Saran Ustadz Somad itu disampaikan setelah mendengar panitia yang mengundanngnya ceramah sedang membangun menara masjid.
Baca Juga :Pamer 4 Pucuk Senjata Rampasan Milik TNI, Pimpinan KKB Papua: Presiden Jokowi, Kami Tidak Takut
"Kalau dikasih uang seratus ribu mau disumbangkan untuk pembangunan menara masjid Baitusshalihin?" tanya UAS dijawab mau oleh jamaah yang hadir.(Banjarmasinpost/dan)