Islam

Ustaz Abdul Somad Beberkan Doa Rasulullah SAW Bebas dari Utang, Nangis Ceritakan Sosok Sahabat Nabi


Ustaz Abdul Somad Beberkan Doa Rasulullah SAW Bebas dari Utang, Nangis Ceritakan Sosok Sahabat Nabi

Pesisirnews.com - Anda sedang terlilit utang? Lantas bagaimana cara agar bisa lepas dari utang?

Ustaz Abdul Somad mengungkapkan doa Rasulullah SAW agar terbebas dari lilitan utang.

Hal tersebut diungkapkan Ustaz Abdul Somad kala seorang jamaah menanyakan tentang utang piutang.

Menurutnya, masalah utang piutang mendapat perhatian dalam Islam. Tak hanya urusan di dunia, utang piutang bisa menjadi masalah saat di akhirat nanti.

Ustadz Abdul Somad (UAS) (Youtube)

Sebab segala perbuatan yang kita lakukan termasuk utang piutang akan dimintai pertanggung jawabannya.

Seorang jemaah pernah bertanya kepadaUstadz Abdul Somadmengenai utang piutang.

Dalam video yang diunggah Islamic Forum,Ustadz Abdul Somadmengatakan ada doa yang diajarakanRasulullah SAWagar terbebas dari utang.

"Nabi SAW mengajarkan doa. Hadits diriwayatkan Ahmad bin Hambal," katanya.

Ustadz Abdul Somad kemudian menyampaikan doa seperti di bawah ini.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia."

Kata Abu Umamah radhiyallahu 'anhu: "Setelah membaca do'a tersebut, Allah berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas hutangku."

Ustadz Yusuf Mansur dalam yusurmansur.commenyampaikan, untuk melunasi utang, coba untuk membaca doa berikut:

الله ربي لا اشرك به شئا

Awlloohu Robbii. Laa usyriku bihii syai-aa.

Tiap-tiap di sujud akhir. Hajar 40 sampai dengan 100 hari tiap-tiap di sujud akhir.

Awlloohu Robbii. Laa usyriku bihii syai-aa, Allah itu Tuhanku. Pelunas hutangku. Pemberi rizki buatku. Penolongku.

Allah itu pembebas segala kesulitanku. Allah itu pemudah jalan-jalan yang sulit buatku. Peringan beban di pundakku. Allah itu pelepas persoalan-persoalanku.

Segala hal yang kubutuhkan agar hutangku itu lunas, dari Allah saja semata. Ini pengertianالله ربي (Awlloohu Robbii…)

Laa usyriku bihii syai-aa, artinya, komitment dan statement, ga perlu yang lain, ga bakal dateng ke yang lain, ga bakal pilih jalan yang salah, agar lunas.

Menangis Ceramah di Madinah

Ustadz Abdul Somad (UAS) tak kuasa menahan tangis saat memberikantausiyahdi depan jemaah.

Tausiyah yang disampaikanUstadz Abdul Somaditu merupakan bagian dariKajian diMadinah.

Seperti diketahui,Ustadz Abdul Somadsaat ini tengah berada diMadinahuntuk melaksanakan ibadah Umroh.

Ustadz Abdul Somad berangkat Umroh juga bersama DR Musthafa Umar.

Pada kesempatan itu, Ustadz Abdul Somad menyampaikan tausiyah seperti diunggah di channel Tafaqquh.

Ustadz Abdul Somad (UAS) (Youtube)

Ustadz Abdul Somad menceritakan sosok Bilal bin Abi Rabah yang menurut Nabi Muhammad SAW suara terompahnya sudah terdengar di dalam surga padahal orangnya masih hidup.

"Nabi memanggil Bilal. Bilal aku dengar suara terompah mu di dalam surga, apa amalmu?," kataUstadz Abdul Somadmenyampaikan hadits Nabi SAW.

"Aku tak pernah meninggalkan dua rakaat Salat Wudhu," kataUstadz Abdul Somad.

Apa hubungan Bilal dengan persaudaraan?

"Seandainya yang dipanggil Nabi adalah Ali, nggak heran. Ali kan sepupu nabi, Ali (ra) menantu nabi, quraisy," kata Ustadz Somad.

"Andai yang dipanggil Nabi Utsman, ya biasa aja. Utsman kan menantu nabi, kaya," katanya.

Padahal Bilal miskin, melarat budak, hamba sahaya, bukan Quraisyi.

"Itu yang dikatakan nabi, apa makna sendalnya terdengar di surga? Artinya bilal dijamin masuk sorga bukan karena kulitnya, sukunya, kastanya tapi karena amal dan kesucian hatinya," ungkapUstadz Abdul Somad.

"Ternyata Bilal yang nampak kasar, kribo tapi hatinya lembut," lanjut Ustadz Somad.

Dimana lembutnya hati Bilal?

"Meninggal Rasulullah SAW Bilal tak lagi sanggup mengumandangkan azan di masjid Nabawi. Maka Bilal pun pindah ke Syam," ujar Ustadz Somad.

Naik Umar bin Khatab menjadi khalifah, Umar meminta Bilal datang keMadinahuntuk azan.

Bilal menjawab:

"Bagaimana aku mau azan, dulu sebelum azan aku qabliah. Habis qabliah aku mengetuk pintu itu. Nanti kalau aku azan di sana, pintu itu aku ketuk siapa yang menjawab?,"

Umar terdiam mendengar jawaban Bilal.

Sampai akhirnya datanglah Husein.

Kata Husein: "Bilal orang madinah sudah sangat rindu. Bisakah datang?,"

"Aku tidak bisa kata Bilal,"

"Tapi ini yang meminta cucunya, yang darahnya mengalir dalam darahku wahai Bilal," cerita Ustadz Somad.

Bilalpun tak bisa menolak. Karena ini orang yang sangat dekat.

"Siapa yang ingin melihat Nabi Muhammad SAW, lihatlah Husein.Maka saat melihat Husein, Bilal seolah-olah melihat Nabi Muhammad SAW," kata Ustadz Somad.

Maka Bilal pun datang, dari Damaskus, siang malam dalam perjalanan panjang sampai ke kotaMadinahAl Munawaroh.

Bilalpun azan. Dua tahun lebih orangMadinahtak mendengar suara itu.

Sampai akhirnya Subuh itu dia pun azan.Saat itu orangMadinahsenyum, bangga. Kenapa? Mereka pikir Nabi hidup lagi.

Karena dulu kalau suara itu terdengar, maka nanti pasti yang imamnya Nabi Muhammad SAW.

"Tak sampai habis azan dikumandangkan Bilal, Bilal tak tahan dan terkenang kepada Nabi Muhammad SAW," kata Ustadz Somadyang tak kuasa menahan air mata.

"Bilal berjumpa saat hidup, berjumpa setelah mati.Dijamin Allah masuk syurga," kata Ustadz Somad.

"Kita mudah-mudahan dengan kedekatan kita dengan ibadah kita di sini berjumpa pula kita dengan Bilal bin Abi Rabah. Dekat pula kita dengan Sayyidini Muhammad SAW," lanjutnya.

Ini bukan kali pertama UAS menangis saat berceramah.

Dia juga pernah menangis ketika menyampaikan tauziah tentang detik-detik kematian Rasululllah SAW.

Dalam ceramah itu, UAs merinci tahap demi tahap menjelang Rasulullah wafat.

Saat tiba momen Nabi sakratul maut di sinilah mata UAS berkaca-kaca dan suaranya berubah.

Lihat videonya berikut ini:

Dai kondangini juga pernah menangis kala membawakan tauziah di Kampus Universitas Islam Riau Senin (15/10/2018) lalu.

Tauziah itu disiarkan secara live oleh chnnel youtubeTafaqquh video.

Ada momen emosional saat UAS membacakan sebuah pertanyaan dari jamaahnya.

Berikut isi pertanyaan tersebut:Saya ingin tanya ustadz, kenapa Israel tidak dibinasakan seperti kaum-kaum yang sudah binasa?

"Iya juga ya," timpal UAS.

UAS kemudian melanjutkan jawabannya.

Ia bercerita tentang seorang ulama asal Palestina Sheikh Abdul Karim Al Maqdisi yang menangis didepan Sheikh Abdul Sattar saat bercerita tentang kekejaman Israel.

Sheikh Abdul Karim Al Maqdisi, kata UAS, bercerita bahwa tentara Israel membunuh dengan keji ibu-ibu hamil di Palestina.

Saat bercerita hal itu UAS tampak emosional.

Wajahnya tegang, ia mengepalkan tangannya dan memukul-mukul meja.

"Kenapa tidak dibinasakan dia (tentara Israel)," ujar UAS berkali-kali.

"Menangis Sheikh Abdul Karim Al Maqdisi saat menceritakan hal itu kepadaSheikh Abdul Sattar. Berlinang air matanya. Aku pun menangis saat menceritakan ini kepada kalian," ujarnya lagi.

UAS melanjutkan dalam sejarah kaum-kaum yang zalim satu per satu telah dibinasakan Allah.

"Semua mati, kenapa yang terlaknat ini (Israel) dibiarkan hidup?," kata UAS.

UAS mengatakan hal ini ia pertanyakan kepada gurunya di Universitas Al Azhar Syaikh Muhammad Jibril.

Apa kataSyaikh Muhammad Jibril?

"Kalau Allah membinasakan Israel lalu kau masuk surga pake apa?," kata UAS mengutip jawaban gurunya.

"Allah biarkan mereka hidup supaya kalian berjihad di jalan Allah," kata UAS.

Penulis: admin

Sumber: Tribun-Timur.com