Olah Raga

Perjuangan Apriyani Rahayu Perebut Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 di Pelatnas, Anak Daerah Bermodal Rp 200 Ribu di Tangan

Pesisirnews.com Pesisirnews.com
Perjuangan Apriyani Rahayu Perebut Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 di Pelatnas, Anak Daerah Bermodal Rp 200 Ribu di Tangan

Apriyani Rahayu

PESISIRNEWS.COM- Atas kemenangannya di Olimpiade Tokyo 2020.Sosok Apriyani Rahayu, kini sedang diagungkan masyarakat khususnya Indonesia.

Apriyani Rahayu yang dipasangkan dengan Greysia Polii berhasil jadi juara satu, untuk ganda putri bulu tangkis Olimpiade Tokyo.

Tapi siapa sangka, perjalanan Apriyani untuk sampai di titik sekarang benar-benar bukan pencapaian mudah.

Lahir dengan nama Apriyani Rahayu, 29 April 1998 di Lawulo, Konawe, Sulawesi Tenggara.

Apri merupakan anak dari pasangan Ameruddin dan Sitti Jauhar (almarhumah).

Sejak umur 3 tahun, Apri begitu biasa disapa memang telah jatuh cinta dengan bulu tangkis.

Bisa dibilang bulu tangkis adalah olah raga pertama yang dia kenal dan sukai.

Apriyani kecil yang penasaran dengan bulu tangkis, kerap meminjam raket bekas milik ibunya.

Ibu Apri saat itu memang kerap mewakili kantor tempatnya bekerja untuk ikuti lomba bulu tangkis.

Sering kali senar dari raket bekas itu sudah putus, dan terpaksa dibantu sambungkan oleh sang ayah.

Perlahan sang ibu juga mengumpulkan uang dari hasil jualan sayur agar bisa belikan raket yang lebih layak buat anaknya.

Support orang tua pada bakat Apri ini memang patut diacungi jempol.

Di usia yang masih sekecil itu pun, ayah Apri berusaha buatkan lapangan seadanya di halaman rumah tinggal mereka.

Masuk usia 7 tahun, Apri mulai ikuti kejuaraan bulu tangkis, berbagai tingkat di daerahnya.

Tapi perjalanannya hingga bisa sampai ke pelatihan nasional (pelatnas), diiringi dengan segala keterbatasan, girls.

Awal Apri menginjakkan kaki di Jakarta, dia bertemu dengan mantan pebulu tangkis tingkat dunia Icuk Sugiarto.

Tahun 2013, Icuk melihat potensi besar pada Apri hingga membantunya untuk masuk ke club besar pertamanya, Pelita Jaya.

Kepercayaan itu dan kerja keras Apri yang akhirnya bisa membawanya ke langkah lebih jauh.

Melansir dari web official PBSI, Apriyani yang saat itu cuma punya modal raket dan uang Rp 200 ribu, merayu kepala pelatih ganda putri PP PBSI, Eng Hian.

“Cuma Apri yang datang ke saya waktu masuk pelatnas, dia datang dengan cuma punya raket dan uang Rp200 ribu di tangan.

Dia bilang dia mau jadi juara, terserah koh Didi mau kasih program apa, saya siap,” ujarnya.

Eng Hian juga menilai, kemauan besar dan kerja keras Apri yang membawanya bisa sampai di posisi sekarang.

Baginya banyak atlet yang tekniknya baik, tapi yang tekadnya kuat, dan mental juaranya sebesar Apri masih belum ada.

Sekarang raket bekas dan uang seadanya yang jadi modal awal seorang Apriyani Rahayu, telah berganti jadi medali emas dan predikat juara dunia.

Selamat untuk kemenangan ganda putri bulu tangkis Indonesia!(CewekBanget.ID).


Penulis: Pesisirnews.com