Peristiwa

Kubu Jokowi Kalang Kabut, Terjunkan Tim Investigasi Cari Kesalahan Prabowo

pesisirnews.com pesisirnews.com
Kubu Jokowi Kalang Kabut, Terjunkan Tim Investigasi Cari Kesalahan Prabowo
keterangan gambar riaumandiri.co
PESISIRNEWS.COM-JAKARTA,Kubu Jokowi seolah tidak terima dengan sikap Bawaslu yang menilai tidak
ada pelanggaran acara Reuni 212. Selain terus memojokkan Prabowo –
Sandi, kini Tim Jokowi juga diterjunkan untuk mencari pelanggaran acara
Reuni 212.

Untuk itu, Direktur Hukum
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi – Ma'ruf Amin, Ade
Irfan Pulungan, mengatakan pihaknya sedang menerjunkan tim investigasi.
Tujuannya  mencari dugaan pelanggaran yang ada pada Aksi Reuni Akbar
212  Minggu 2 Desember 2018.






Menurut Ade saat ini mereka
sedang dalam tahap mengumpulkan data dan fakta, serta mengkaji secara
detil aspek hukumnya. "Kami mencari sebanyak mungkin apa yang menjadi
pelanggaran. Apakah itu pelanggaran pemilu ataupun pelanggaran lainnya,"
ujar Ade pada wartawan di Menteng, Jakarta, Senin 3 Desember 2018.


Ade memaparkan beberapa hal yang
menurutnya dapat tergolong dalam pelanggaran kampanye pemilu. Pertama
terdapatnya lagu atau nyanyian yang menyindir. Kedua, seruan ganti
presiden. Kedua hal , kata Ade, bahkan diucapkan secara terang-terangan
oleh pentolan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab melalui sambungan
telekonferensi.

Ade menyesalkan Komisioner Badan
Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Ratna Dewi Pettalolo yang mengatakan
kehadiran Prabowo Subianto di acara Reuni Akbar 212 yang berlangsung di
Halaman Monumen Nasional atau Monas tidak melanggar aturan kampanye.
"Apakah itu pernyataan Bawaslu secara institusi atau pribadi," katanya.





Keterangan foto republika
Kubu Jokowi pun beraksi atas pidato
Rizieq. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin
(Jokowi – Ma'ruf) Abdul Kadir Karding menuding Reuni 212 merupakan
kampanye terselubung untuk pasangan Prabowo – Sandiaga.

"Memang dari awal kami menyadari
gerakan ini bukanlah soal moral, apalagi keagamaan, ini murni gerakan
politik yang sesungguhnya kampanye terselubung," kata dia saat dihubungi
kemarin.

Karding mengatakan telah melihat
perubahan tujuan gerakan ini sedari awal. Menurut dia, gerakan 212
awalnya merupakan gerakan moral untuk menegakkan agama, namun belakangan
berubah menjadi gerakan politik praktis. "Yaitu Prabowo sebagai
presiden."

Menurut dia, pihak-pihak yang
menggerakkan Reuni Akbar 212 adalah tim sukses Prabowo – Sandiaga.
Selain itu dia mengatakan sumber logistik seperti transportasi,
akomodasi juga diperoleh dari kantor dan orang Partai Gerindra di
daerah. "Itu informasi yang kami peroleh," kata dia.

Karena itu, Karding menilai Reuni Akbar
212 merupakan kampanye Prabowo yang menggunakan simbol-simbol agama
sebagai alat politik. Dia menyayangkan hal tersebut. Menurut dia,
penggunaan agama sebagai alat kampanye justru akan mendegradasi agama
itu sendiri.seperti di lansir duta.co

Namun kalangan pengamat menilai wajar
kubu Jokowi kalang kabut sebab cemas dengan banyaknya massa yang
mencapai jutaan umat. Karena itu Tim Jokowi mencari cari kesalahan acara
itu yang nanti digunakan untuk menyerang lawannya. "Tim Jokowi mungkin
khawatir kekalahan Ahok yang bahkan Ahok dipenjara terulang di Pilpres.
Apalagi Razieq bilang haram pilih pemimpin penista agama. Jokowi
dianggap patronnya Ahok," katanya.



Penulis: arie