Selanjutnya, sesuai arahan dan koordinasi dengan Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim, Sampoerna telah menerapkan protokol yang dianjurkan antara lain penyemprotan disinfektan di seluruh fasilitas pabrik, melakukan contact tracing, meminta karyawan untuk karantina mandiri, melakukan test covid-19, dan bekerjasama dengan rumah sakit setempat.
"Prioritas kami saat ini adalah memastikan keselamatan dan kesehatan para karyawan kami dengan menerapkan protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah, serta terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan Gugus Tugas di tingkat Kota dan Provinsi untuk mencegah penyebaran," kata dia.
Meski demikian, Sampoerna tetap menunaikan tanggung jawabnya, dengan memberikan cuti dan tetap memberikan upah seperti biasa terhadap para karyawan yang terdampak.
Lebih lanjut, Elvira menyebut bahwa produknya tetap dalam standar kualitas yang aman untuk dikonsumsi. Untuk memastikannya pihak Sampoerna pun melakukan karantina produknya selama lima hari, sebelum didistribusikan.
"Sampoerna memastikan bahwa kualitas produk merupakan prioritas perusahaan. Untuk itu, kami melakukan karantina produk selama lima hari sebelum akhirnya didistribusikan ke konsumen dewasa," katanya.
Masa karantina tersebut menurut Elvira sudah dua hari lebih lama dari batas atas stabilitas lingkungan covid-19 yang disarankan oleh European CDC (European Centre for Disease Prevention and Control) dan juga WHO.
Ia mengatakan menurut dua organisasi tersebut, virus covid-19 dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga dan kurang dari 24 jam pada kardus.
Sebelumnya Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi menyebut cukup banyak orang yang tertular virus corona di pabrik Sampoerna.
Mulanya, kata Joni, ada dua orang positif terinfeksi virus corona. Mereka sempat dirawat namun meninggal dunia. Dua orang pasien itu diduga sempat menularkan virus corona kepada pekerja lainnya.
Selain itu, ada pula 9 orang lainnya yang kini telah berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Mereka kini tengah dirawat di rumah sakit.
Kemudian berdasarkan hasil tracing, teridentifikasi sebanyak 165 orang lainnya sempat kontak erat. Mereka telah menjalani pemeriksaan swab polymerase chain reaction (PCR). Hasilnya akan segera diketahui beberapa hari ke depan.
"Insyaallah satu dua hari keluar [hasilnya]," kata dia.
Lalu, ada sebanyak 323 pekerja yang telah menjalani rapid test. Sebanyak 63 orang di antaranya dinyatakan positif reaktif. Mereka kini menjalani isolasi di suatu tempat dan bakal dites swab PCR.
Penulis: Haikal
-
Hukrim
-
Seleb
-
Artikel
-
Peristiwa
-
Hukrim
-
Peristiwa