Politik

Prabowo Bikin Posko di Kampung Jokowi: Heheh..PDIP Anggap Itu 'Rumah Kita'

pesisirnews.com pesisirnews.com
Prabowo Bikin Posko di Kampung Jokowi: Heheh..PDIP Anggap Itu 'Rumah Kita'
SOLO ,Ternyata bukan Semarang–ibukota Jawa Tengah– atau Yogyakarta. Tapi Solo. Bukan hanya jantung PDIP, tapi jantung rival capres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. Itulah strategi yang dinilai kalangan pengamat sangat jitu yang dilakukan oleh Tim Prabowo Subianto – Sandiaga Uno yang membuat Tim Jokowi- Ma'ruf panik.
Sekretaris DPD Partai Gerindra DIY, Dharma Setiawan, mengatakan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi akan mendirikan posko pertempuran di Solo. "Posko pemenangan berada di tengah-tengah Pulau Jawa," kata Ketua BPN DIY ini. "Kalau BPN-nya tetap di Jakarta, tetap di Kertanegara No 6, di situ semuanya sudah berkoordinasi (timses) seluruh Indonesia. Nah, nanti kita bikin semacam pos pertempurannya di tengah Pulau Jawa," ungkapnya.
Semula BPN Prabowo-Sandi berencana membuat pos pertempuran di Yogyakarta. Namun setelah ditimbang-timbang akhirnya Yogyakarta batal dipilih. Lalu BPN memutuskan untuk mendirikan pos pertempuran tepat di pusat kandang banteng, Solo.
"Secara geografi, geopolitik, Solo paling tepat. Kalau mau ke Semarang cepat, kalau mau ke Yogya gampang, mau sampai ke Banyumas pun masih gampang. Sementara untuk ke timur (Mataraman) kalau dari Solo juga mudah dijangkau," tuturnya.
Setiawan optimis keberadaan pos pertempuran BPN di Solo, Jawa Tengah, akan mendongkrak suara Prabowo-Sandi di kandang banteng termasuk di DIY. Dia optimis paslon nomor urut 02 tersebut akan unggul dari paslon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Semula target kita 55:45 (di DIY), kemudian berubah menjadi 60:40. Nah di dalam perhitungan kita untuk mencapai 60:40 salah satu langkah strategis yang harus dilakukan adalah (membentuk) pos komando tempur di Solo," ujarnya.
Setiawan mengaku pihaknya menyadari wilayah Jawa Tengah dan DIY merupakan basis massa PDIP atau kandang banteng. Meski demikian, Setiawan mengklaim gap perkiraan perolehan suara antara paslon nomor urut 01 dengan paslon nomor urut 02 terus menipis. Bahkan, sejumlah sumber menyebut, ada kecenderungan paslon nomor urut 02 menang di kandang banteng.
Karena itu, Setiawan membantah ada kepanikan di balik keputusan pendirian pos pertempuran di Solo. Dia menilai justru kubu Jokowi-Ma'ruf yang panik.
"Yang panik pihak kita atau pihak mereka? Jadi kami bukan panik, tapi kan tadi saya sudah bilang kecenderungan gap-nya makin hari makin kecil. Itu survei dari pihak sana (pihak luar) lho ya," ungkapnya.
"(Pos pertempuran di Solo) Bukan posko kedua, kalau pos Badan Pemenangan ya tetap di Jakarta, ketuanya Pak Djoko Santoso. Nah untuk pos pertempuran itu (di Solo) ketuanya Pak Djoko Santoso juga," pungkas Setiawan.

Tim Jokowi-Ma'ruf menilai posko itu tak akan berpengaruh karena Solo merupakan rumah mereka. Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf di Solo, Her Suprabu, mengaku optimistis tetap meraih hasil optimal. "Kami yakin tidak akan berpengaruh. Ini rumah kita," katanya saat dihubungi Senin (10/12/2018).

Menurutnya, TKD dan Tim Kampanye Nasional (TKN) sudah memiliki program kerja yang jelas. Mesin partai dan relawan bakal bergerak secara total.
"Kita punya partai-partai pendukung dan relawan. Program kita juga jelas," ujar dia.
TKD menargetkan Jokowi-Ma'ruf minimal memperoleh suara 84 persen. Jumlah tersebut berdasarkan hasil Pilpres 2014. "Ya minimal 84 persen. Solo kan rumahnya Pak Jokowi," kata dia.
Meski demikian, dia mengaku tetap menghormati keputusan yang diambil BPN Prabowo-Sandi. Dia mempersilakan mendirikan posko di Solo. "Silakan saja, yang penting sesuai dengan aturan PKPU. Kami juga belum tahu seperti apa posko yang dimaksud, kita lihat saja nanti," pungkasnya.
Penulis: Haikal

Sumber: Duta.co