Artikel

Pendekatan Psikologis yang Dapat Anda Lakukan dalam Menghadapi Orang Sekarat


Pendekatan Psikologis yang Dapat Anda Lakukan dalam Menghadapi Orang Sekarat

Ilustrasi: Orang dalam kondisi sekarat. (Kredit via Verywell Health)

(Pesisirnews.com) - Kematian adalah sesuatu yang pasti terjadi dan merupakan akhir dari kehidupan. Kematian adalah proses di mana tubuh dan jiwa mempersiapkan saat kehidupan akan berakhir.

Kematian yang mendekat tidak hanya dirasakan oleh tubuh, tetapi juga oleh pikiran orang yang akan pergi. Kondisi ini mungkin sulit diterima oleh orang-orang terkasih, dan kadang-kadang bahkan menimbulkan ketakutan.

Apa yang terjadi di benak orang-orang saat mereka mendekati akhir hidup mereka? Apa yang layak dilakukan untuk mendukung orang yang sekarat? Apa yang dilakukan terhadap diri Anda sendiri? Perilaku seperti apa yang lebih baik untuk dihindari?

Pertanyaan-pertanyaan seperti tersebut di atas kadang muncul dibenak keluarga atau kerabat dari orang sekarat. Untuk menjawab hal tersebut, psikoterapis dan psiko-onkologi Karolina Sawka dari Polandia mencoba menjawabnya.

Menurut Sawka, seperti dilansir dari laman Medonet, banyak faktor, termasuk kepribadian yang memengaruhi kondisi mental seseorang di akhir hayatnya.

Sisi emosional dari kematian bukan hanya tentang orang yang akan pergi, tetapi juga tentang orang yang mereka cintai - apakah mereka menyadari apa yang sedang terjadi.

"Proses kematian dapat dialami secara berbeda-beda. Dalam situasi seperti itu, orang yang sekarat sering tidak ingin mengecewakan kerabat mereka dan berpura-pura akan ada perbaikan, meskipun mereka tidak benar-benar merasakannya," kata Sawka.

Kondisi mental orang sekarat juga tergantung pada penyakitnya - apakah pasien merasakan sakit atau tidak.

Dan jika tidak, apakah obat-obatan yang meredamnya karena obat penghilang rasa sakit yang kuat dapat membuat pasien yang sekarat hanyut dalam halusinasi.

Dalam kedokteran, dikatakan tentang keadaan sedasi, yaitu mematikan kesadaran dengan sengaja agar pasien tidak menderita secara mental.

Ini digunakan ketika tubuh pada tingkat dasar tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya, dan pasien menyadarinya - ia tahu bahwa ia terbaring di tempat tidur, bahwa proses kematian pada dirinya telah dimulai.

"Orang yang sekarat secara emosional merasakan akhir hidup mereka. Obat-obatan untuk membatasi kesadaran orang yang sedang sekarat terkadang diperlukan, karena berkat ini kita meringankan rasa sakit psikologisnya," jelas Sawka.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar