Life Style

Menghilangkan Stereotype Orang Lansia sebagai Manusia Tak Berdaya


Menghilangkan Stereotype Orang Lansia sebagai Manusia Tak Berdaya

Ilustrasi: Orang lansia. (Home Care)

(Pesisirnews.com) - Menurut United Nation, dalam tiga dekade mendatang jumlah orang berusia tua di seluruh dunia diperkirakan meningkat lebih dari 100 persen menjadi sekitar 1,5 miliar pada tahun 2050. Hal ini tentu menjadi salah satu faktor transformasi sosial yang penting.

Namun orang-orang lanjut usia (lansia) sering dikelompokkan sebagai orang-orang yang sudah tidak produktif lagi. Bahkan, di Indonesia, lansia tidak termasuk dalam bonus demografi.

Melihat hal ini, Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas, Maliki, menilai menjadi tua bukan berarti tidak bisa menjadi bonus demografi.

Adapun para orang berusia lanjut tetap bisa berkontribusi salah satunya dengan menjadi lansia yang mandiri.

"Dengan begitu, bagaimana menghormati diri kita sendiri untuk menjadi lansia yang lebih mandiri nanti. Pemerintah mencoba melihat perspektif ini dari awal, menjaga dan membangun diri kita untuk menjadi lansia yang lebih sehat," ujar Maliki dalam diskusi bertema 'Redefining Age' yang digelar Perempuan Platinum di First Crack Coffee, Jakarta, dikutip dari Wolipop, Sabtu (1/10).

Maliki pun mencontohkan, para lansia dapat menjadi mandiri dengan tetap produktif. Dia pun mencontohkan para lansia di Jogja yang kerap aktif mencari penghasilan dengan berjualan gudeg agar hidup mandiri.

"Di Jogja itu banyak sekali orang-orang lansia yang masih bikin gudeg dan dijual. Itu sebenarnya adalah cara mereka mem-finance untuk kehidupan mereka," imbuhnya.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar