Nasional

KTT G20 Bali Resmi Ditutup dan Hasilkan Leaders' Declaration, India Jadi Presiden KTT G20 2023


KTT G20 Bali Resmi Ditutup dan Hasilkan Leaders' Declaration, India Jadi Presiden KTT G20 2023

Presiden Jokowi pada acara penutupan KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11). (Tangkapan layar YouTube Sekpres)

NUSA DUA (Pesisirnews.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Nusa Dua, Bali. Dia menyampaikan terima kasih kepada para pemimpin negara G20.

"Terima kasih, Yang Mulia Perdana Menteri Modi. Para pemimpin yang saya hormati, kita telah tiba pada akhir KTT G20," kata Jokowi di The Apurva, Bali, Rabu (16/11/2022).

Di tengah ketegangan geopolitik, KTT G20 menghasilkan Leaders’ Declaration. Deklarasi ini juga memuat sikap yang mengecam agresi Rusia ke Ukraina.

Para pemimpin negara G20 telah mengesahkan deklarasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali. Pengesahan itu dihasilkan pada hari kedua pertemuan multilateral tersebut, Rabu (16/11).

"Selain deklarasi. Presidensi Indonesia juga menghasilkan concrete deliverable yang berisi daftar proyek kerja sama negara anggota G20 dan undangan," papar Presiden Joko Widodo dalam penutupan KTT G20.

Leaders' Declaration

Terdapat 52 poin yang tertuang dalam deklarasi tersebut. Poin-poin tersebut mencakup permasalahan mengenai ketegangan geopolitik global, isu krisis pangan, perubahan iklim, kesehatan global, hingga transformasi digital.

Deklarasi ini juga memunculkan sikap yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. "Sebagian besar anggota sangat mengutuk perang di Ukraina dan menekankan hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk keadaan yang ada kerentanan dalam ekonomi global,” dalam poin ketiga Leaders' Declaration di KTT G20 Bali.

Deklarasi ini juga mendorong jalur diplomasi dalam penyelesaian konflik. "Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima. Penyelesaian konflik secara damai, upaya penanganan krisis, serta diplomasi dan dialog, sangat penting. Zaman sekarang tidak boleh perang.”

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar