Tekno

Waspada! Penipuan Menggunakan Teknologi Peniru Suara Mengintai Pengguna Ponsel


Waspada! Penipuan Menggunakan Teknologi Peniru Suara Mengintai Pengguna Ponsel

Ilustrasi: Teknologi peniru suara. (Kredit via The Toronto Star)

WASHINGTON, DC (Pesisirnews.com) - Seorang wanita bernama Ruth Card menerima telepon dari seseorang yang suaranya persis seperti suara cucunya Brandon. Si penelpon memberi tahu bahwa ia ditahan, tidak memiliki dompet atau ponsel, dan membutuhkan uang untuk membayar jaminan pembebasannya.

Card mengatakan kepada The Washington Post yang dilansir Selasa, bahwa dia panik dan harus segera membantu cucunya itu. Jadi dia pergi bersama suaminya, Greg Chris (75), ke cabang bank di Regina, dan mereka menarik uang sejumlah $ 2.207 (Rp 34 juta).

Uang tersebut merupakan jumlah maksimum yang diperbolehkan, dan pindah ke cabang lain untuk menarik jumlah yang sama, tetapi manajer cabang memanggil mereka ke kantornya, dan memperingatkan mereka bahwa orang yang menelepon mungkin bukan cucu mereka.

Manajer bank sebelumnya telah mendapat cerita penipuan seperti yang dialami Card. Di situ, Card baru menyadari jika dia telah ditipu.

"Kami merasa telah jatuh ke dalam jebakan, dan kami yakin bahwa kami sedang berbicara dengan Brandon,” katanya.

Dari kasus itu, The Washington Post menyoroti ledakan penipuan kecerdasan buatan, di mana penipu menghasilkan uang dalam jumlah besar dengan impunitas yang mudah.

Surat kabar itu mengkhawatirkan berkembangnya penipuan yang menggunakan teknik kecerdasan buatan di Amerika Serikat, dan menjadi lebih mudah bagi aktor jahat meniru suara untuk meyakinkan orang, terutama orangtua, bahwa orang yang mereka cintai sedang dalam kesulitan dan membutuhkan bantuan.

Menurut data dari Komisi Perdagangan Federal AS, bahwa penipuan menempati urutan kedua dari kejahatan yang paling umum di Amerika Serikat. Pada tahun 2022 tercatat lebih dari 36.000 orang tertipu oleh mereka yang menyamar sebagai teman atau anggota keluarga.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar