Daerah

Kesbangpolinmas Akan Bekukan Izin Gafatar di Dumai


Kesbangpolinmas Akan Bekukan Izin Gafatar di Dumai
Kepala Kesbangpolinmas Dumai M Abduh
PESISIRNEWS.COM, DUMAI - Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Dumai, Muhammad Abduh mengatakan, pihaknya akan membekukan izin Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kota Dumai.

“ Kesbangpolinmas tengah menunggu pemberitahuan resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melakukan pembekuan izin organisasi Gafatar di Kota Dumai,” ujar Kepala Kesbangpolinmas Dumai Muhammad Abduh saat di konfirmasi pers melalui sambungan selulernya kemarin.

Dijelaskannya, izin surat keterangan terdaftar Gafatar yang dikeluarkan Pemerintah Kota Dumai masih berlaku hingga 2018, karena itu segera dibekukan. Namun, pihaknya masih menunggu pemberitahuan dari MUI.

“ Rencana pembekuan izin Gafatar ini disepakati bersama dalam rapat dengan instansi terkait, tapi kita masih menunggu surat resmi dari MUI,” katanya.

Lanjut mantan Camat Sungai Smebilan ini, Pemerintah tidak bisa langsung membekukan atau membubarkan organisasi ini (Gafatar,red) karena keberadaan pengurus tidak lagi terpantau bahkan kantor sekretariat yang semula diketahui berada di Kelurahan Purnama saat ini sudah pindah tanpa diketahui lokasi barunya.

Meski dikabarkan Gafatar di Dumai sudah membubarkan diri, namun sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan resmi dari pengurus yang terdaftar dalam SKT Pemerintah Daerah dan pihaknya tidak tahu apakah mereka sudah bubar atau belum, karena belum ada laporan masuk ke Kesbangpolinmas.

“ Akan tetapi tim telah disebar untuk memantau terus kegiatan Gafatar di Kota Dumai,” sebut Abduh.

Terkait ada rencana pemerintah melakukan pemulangan eks anggota Gafatar dari Kalimantan ke Provinsi Riau, Abduh memastikan tidak ada yang berasal dari Dumai.

Disamping itu, informasi empat warga Dumai di Kelurahan Gurun Panjang Kecamatan Bukit Kapur yang dikabarkan masuk Gafatar belum dapat dipastikan apakah bergabung ke Gafatar atau sekedar bekerja di Kalimantan.

“ Warga yang dikabarkan hilang ini menurut informasi keluarga hanya bekerja di Kalimantan, dan mereka terus komunikasi,” tutupnya.

Ketua MUI Dumai Lukman Syarif saat dihubungi wartawan mengaku sedang menyiapkan keterangan pers terkait organisasi Gafatar ini. (cp)
Penulis: