Hukrim

Setelah Digrebek Warga, Camat dan Kepala Puskesmas yang Berselingkuh Tak Pernah Lagi Masuk Kantor


Setelah Digrebek Warga, Camat dan Kepala Puskesmas yang Berselingkuh Tak Pernah Lagi Masuk Kantor
LUBUKLINGGAU - Pascapenggerebekan Camat Lubuklinggau Selatan II inisial PA dan Kepala Puskesmas Simpang Periuk HR, keduanya tidak pernah terlihat datang ke kantor karena merasa malu. Sehingga di dua instansi plat merah ini terjadi kekosongan pejabat.

Sampai dengan kemarin, memang Wali Kota Lubuklinggau belum melantik pejabat pengganti baik itu camat maupun Kepala Puskesmas Simpang Periuk. Padahal dengan tidak ngantornya pasangan selingkuh ini membuat beberapa tugas pimpinan terabaikan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Nawawi Akib menerangkan, pihaknya hanya menunggu pengganti yang akan dilantik oleh Wali Kota untuk melengserkan jabatan HR.

"Sekarang belum ada, kita nunggu saja, tapi walapun sejak kejadian dia (HR) tidak ngantor lagi, pelayanan tetap berjalan tidak terganggu," jelasnya.

Camat Lubuklinggau Selatan II berinisial PA digerebek berduaan dengan HR,  kepala puskesmas di rumahnya Kompleks Perumahan Citra Regency, Lubuk Kupang, Lubuklinggau Selatan II.

Sebelumnya, pak Camat telah diintai warganya yang curiga karena membawa membawa  pasangan selingkuhanya ke dalam rumahnya. Setelah digerebek ternyata wanita idaman lain pak camat adalah dr HR Kepala Puskesmas Simpang Periuk.

Pasangan selingkuh ini digerebek warga diduga hendak indehoy di rumah milik camat tersebut. Sejumlah pejabat yang berada di lokasi menghalang-halangi wartawan mengambil gambar dengan spanduk dan triplek saat pasangan ini digiring keluar dari rumah kemudian masuk ke dalam mobil plat merah.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, oknum camat dan kepala puskesmas ini masuk ke komplek perumahannya sekitar pukul 11.00 WIB menggunakan mobil dinas camat BG 75 HZ.

Setiba di depan rumah, camat langsung membuka garasi sementara pasanganya tidak turun dari dalam mobil sedangkan istri camat sedang berada di luar kota.

Namun ternyata perbuatan keduanya sudah dicurigai suami HR yang telah menyiapkan orang suruhan untuk membuntuti keduanya.

Sehingga tak berselang lama, setelah keduanya masuk ke dalam rumah, warga dengan dipimpin Ketua RT 10 perumahan Citra Regency dan pihak kepolisian menggerebek keduanya.

Tapi pintu rumah terkunci rapat sementara garasi terkunci jendela kamar pun terkunci dan berteralis. Sehingga menyebabkan petugas dan warga kesulitan membuka pintu.

Warga dan polisipun berupaya membujuk dengan memanggil nama camat dari luar pintu beberapa kali namun tidak dihiraukan selama tiga jam.

Warga pun akhirnya mencoba mencongkel pintu depan rumah camat menggunakan parang dan linggis namun tidak juga berhasil. Namun setelah pintu garasi terbuka dan Kapolsek Lubuklinggau Selatan, AKP Hendri datang akhirnya camat dan wanita diduga pasangan selingkuhannya mau keluar dari dalam rumah.

Keduanya keluar dari pintu samping rumah kemudian langsung masuk kedalam mobil dinas camat BG 75 HZ dengan dikawal Kapolsek langsung dibawa ke kantor Polsek Lubuklinggau Selatan di Kelurahan Air Temam untuk diproses.

Suharjati, ketua RT 10 Perumahan Citra Regency saat diwawancarai awak media membenarkan adanya penggerebekan terhadap oknum camat tersebut.

"Tadi siang jam 11.00 WIB, pak camat pulang ke rumah informasinya ada cewek, membawa mobil dinas camat, kemudian security dan warga melapor ke saya," ujarnya.

Dikatakan dia, warga memang belum ada kecurigaan selama ini, tapi dari pihak suami wanita yang dibawa camat ke rumahnya ada yang menguntit.

"Securiti dan ada orang dari pihak laki-laki yang lapor ke rumah saya bahwa ada pak camat bawa istri orang, tapi belum tahu pasti," terangnya.

Sementara itu, Kapolsek Lubuklinggau Selatan AKP Hendri membenarkan adanya penggerebekan tersebut, dan pihaknya mengamankan pasangan bukan suami istri sah tersebut ke Mapolsek Lubuklinggau Selatan.

"Keduanya adalah PNS, yang laki-laki pegawai di kantor camat Linggau Selatan II dan yang perempuan pegawai di puskesmas wilayah Selatan II," jelasnya.

Dikatakan Hendri, keduanya kini tengah menjalani pemeriksaan dan penyeledikan, guna melengkapi pembuktian sebelum ditetapkan sebagai tersangka.

"Keduanya kita amankan dari rumah laki-laki, saat kami masuk yang laki-laki buka pintu sedangkan perempuannya duduk di sofa, mereka tidak mau membuka pintu karena menghindari amukan warga," terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklingau, Nawawi Akib saat dikonfirmasi membenarkan bahwa HR adalah staf Dinkes yang bertugas di Puskesmas Simpang Periuk.

"Untuk sanksi kita serahkan ke Inspektorat, dan kita serahkan kepada penegak hukum," pungkasnya.

Sumber: Sindonews.com
Penulis: