International

Ahmad Al Aliwi Alissa, Tersangka Penembakan di Colorado AS Disebut Kakaknya Alami Sakit Jiwa


Ahmad Al Aliwi Alissa, Tersangka Penembakan di Colorado AS Disebut Kakaknya Alami Sakit Jiwa

Ahmad Al Aliwi Alissa (21), tersangka penembakan di di toko grosir King Soopers di Boulder, Colorado, yang menewaskan 10 orang termasuk seorang petugas polisi pada Senin (22/3). (Foto via nypost.com)

COLORADO, Pesisirnews.com - Pihak kepolisian Colorado, Amerika Serikat (AS) telah menangkap pelaku penembakan brutal di toko grosir King Soopers di Boulder, Colorado, yang menewaskan 10 orang termasuk seorang petugas polisi pada Senin (22/3) sore.

Kepala Polisi Boulder Maris Herold mengidentifikasi tersangka pria bersenjata dalam pembantaian hari Senin sebagai Ahmad Al Aliwi Alissa yang berusia 21 tahun, Selasa (23/3).

Baca juga: Penembakan Terjadi di Supermarket AS, Sejumlah Orang Tewas Termasuk Polisi

Ahmad Al Aliwi Alissa dari Arvada, Colorado, sekarang menghadapi 10 dakwaan pembunuhan tingkat pertama atas amukan yang diduga dilancarkannya Senin sore itu.

"Kami akan meminta pertanggungjawaban pelaku kejahatan secara hukum atas tindakannya, dan kami akan selalu mengingat para korban penembakan King Soopers,” kata Gubernur Demokrat Jared Polis.

Halaman Facebook Alissa yang sekarang dihapus mengatakan dia “lahir di Suriah pada 1999, datang ke AS pada 2002,” lapor Daily Beast.

Akunnya termasuk postingan tentang Islam, seperti sholat dan hari raya keagamaan, dan kecurigaannya bahwa dia berada di bawah pengawasan.

"Ya, jika orang-orang Islamofobia rasis ini berhenti meretas ponsel hidup saya dan membiarkan saya memiliki kehidupan normal, saya mungkin bisa," tulisnya dalam satu posting Juli 2019, dikutip nypost.com dari Daily Beast.

Di postingan berbeda, Alissa membagikan pemikiran orang lain sehari setelah pembantaian masjid 2019 di Christchurch, Selandia Baru, yang menewaskan 51 orang.

“Kaum Muslim di masjid #christchurch bukanlah korban satu penembak,” pesan yang dilaporkan ulang itu berbunyi. "Mereka adalah korban dari seluruh industri Islamofobia yang memfitnah mereka."

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar