International

Pedagang Bazar Ramadhan di Malaysia Mengeluh, Ramai Pengunjung tapi Sepi Pembeli


Pedagang Bazar Ramadhan di Malaysia Mengeluh, Ramai Pengunjung tapi Sepi Pembeli

Azrul Hisham, penjual kwetiau mengeluhkan sepinya pembeli pada bazar Ramadhan  tahun ini. (The Malaysian Insight/Nazir Sufari)

KUALA LUMPUR (Pesisirnews.com) - Di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, saat bulan puasa bazar Ramadhan menjadi tempat yang ramai dikunjungi orang-orang yang ingin membeli makanan untuk berbuka puasa, termasuk di Malaysia.

Sedikit berbeda dari Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya, bazar Ramadhan tahun ini banyak dikeluhkan para pedagang karena tingkat pembelian yang lebih rendah. Sementara secara kunjungan ramai orang-orang yang datang ke bazar Ramadhan.

Rendahnya daya beli di bazar Ramadhan disebut karena Malaysia menghadapi tantangan ekonomi seperti kenaikan biaya hidup dan melonjaknya harga bahan baku.

Hal ini membuat pedagang dan masyarakat umum bergulat dengan kenaikan biaya, yang menyebabkan makanan dan minuman dijual dengan harga lebih tinggi meski sebagian pedagang menawarkan dagangannya dengan harga yang lebih terjangkau.

Azrul Hisham, penjual kwetiau di Kuala Lumpur mengatakan kepada The Malaysian Insight yang dilansir Minggu (16/4), bahwa bisnisnya anjlok hampir 50 persen akibat sepi pembeli.

Sementara pembeli datang ke bazar Ramadhan karena mengharapkan dapat berbelanja keperluan berbuka puasa dengan harga yang lebih murah.

Selain para penjual, beberapa pelanggan yang mengunjungi bazar juga membagikan pendapat mereka tentang situasi tahun ini.

Seorang pembeli bernama Syahir mengatakan, meski merasa harga di bazar ini sedikit lebih tinggi dari sebelumnya, namun sama dengan di tempat lain, itu bisa dimaklumi.

“Sejujurnya, itu (harganya) hampir sama. Tinggal membiasakan saja, dan situasi (ekonomi saat ini) seperti itu,” ujarnya.

Syahir mengatakan, jumlah pengunjung bazar Ramadhan meningkat signifikan sejak lockdown berakhir dan situasi kembali normal. Tetapi dia berpendapat jika orang lebih berhati-hati membelanjakan uangnya dengan kondisi saat ini.

Adapun ramainya pengunjung karena orang-orang hanya ingin melihat-lihat suasana di bazar Ramadhan ketimbang memang berniat untuk membeli sesuatu yang dijual di bazar Ramadhan tersebut.

(PNC)

Penulis:

Editor: Anjar